Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 125
Menurut Menaker Ida, untuk tahap V pada 29 September 2020, pihaknya menerima 578.230
data calon penerima dari BPJS Ketenagakerjaan. Namun pada 30 September 2020, pihaknya
menerima tambahan data sebanyak 40.358.
PENERIMA BANTUAN SUBSIDI GAJI TAHAP V SEBANYAK 618.588 ORANG
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menjelaskan proses penyerahan data calon penerima
bantuan subsidi gaji/upah kepada pekerja/buruh telah mencapai tahap terakhir, yakni batch atau
V di termin pertama.
Menurut Menaker Ida, untuk tahap V pada 29 September 2020, pihaknya menerima 578.230
data calon penerima dari BPJS Ketenagakerjaan. Namun pada 30 September 2020, pihaknya
menerima tambahan data sebanyak 40.358.
"Agar memudahkan proses dan simplifikasi data, kami anggap tambahan data tersebut sebagai
bagian dari data tahap V, sehingga totalnya sebanyak 618.588 data penerima," katanya saat
Konferensi Pers daring, Kamis (1/10).
Turut hadir dalam acara ini Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi dan Dirut BPJS Ketenagakerjaan
Agus Susanto. Menurut Menaker Ida, hingga saat ini data yang telah diterima oleh Kementerian
Ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 12.4 juta orang.
"Dari data ini telah disalurkan bantuan kepada 10.778.261 penerima atau 92,48 persen.
Sementara yang masih dalam proses pengiriman dari perbankan penyalur adalah sebanyak
745.669 orang. Seluruh proses ini dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2020," katanya.
Secara lebih rinci, bantuan subdisi gaji/upah tahap I telah tersalurkan kepada 2.484.429
penerima atau setara 99,38 persen dari total penerima sebanyak 2,5 juta orang. Tahap II telah
tersalurkan kepada 2.981.533 penerima atau setara 99,38 persen dari total 3 juta orang.
Tahap III tersalurkan kepada 3.476.122 penerima atau setara 99,32 persen dari total 3,5 juta
orang; dan tahap IV telah tersalurkan kepada 1.836.177 penerima atau setara 69,18 persen dari
total 2,6 juta orang. Sementara untuk tahap V, saat ini masih dalam proses cek kelengkapan
data.
Menaker Ida mengemukakan, selama proses penyaluran BSU dari tahap I, terdapat beberapa
kendala yang ditemukan, sehingga menghambat penyaluran BSU, antara lain, duplikasi rekening;
rekening sudah tutup; rekening pasif; dan rekening tidak valid dan dibekukan.
Kendala lainnya adalah rekening pekerja tidak sesuai dengan NIK atau rekening tidak terdaftar.
"Namun jangan khawatir, kami berupaya sebaik- baiknya untuk memeriksa dan melakukan ceklis
sebelum menyalurkan bantuan melalui Bank penyalur," ucapnya.
Menurut dia, setelah seluruh tahap penyaluran ini selesai, maka penyaluran BSU termin I pun
telah usai. Selanjutnya, dalam waktu kurang lebih 2 minggu ke depan, pihaknya akan melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan penyaluran subsidi upah/gaji termin pertama ini.
"Sedangkan untuk penyaluran termin II direncanakan mulai diberikan pada akhir Oktober 2020,"
ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Menaker Ida juga menjelaskan selain para pekerja bergaji di bawah Rp
5 juta, terdapat sektor lain yang juga sangat membutuhkan bantuan subsidi, yakni para guru
honorer dan guru agama. Oleh karena itu, Kemnaker akan menyerahkan sisa anggaran dan
mengembalikannya ke Bendahara Negara.
124