Page 248 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 248

Ringkasan

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan merelokasi sisa anggaran bantuan subsidi gaji Rp
              37,78 triliun untuk guru honorer di Indonesia yang terdampak pandemi covid-19. Langkah ini
              dilakukan setelah seluruh tahap penyaluran subsidi gaji gelombang I telah usai.



              MANTAP, GURU HONORER DAN AGAMA AKAN DAPAT SUBSIDI GAJI

              Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan merelokasi sisa anggaran bantuan subsidi
              gaji  Rp  37,78  triliun  untuk  guru  honorer  di  Indonesia  yang  terdampak  pandemi  covid-19.
              Langkah ini dilakukan setelah seluruh tahap penyaluran subsidi gaji gelombang I telah usai.

              "Selain  para  pekerja  yang  gajinya  di  bawah  Rp  5  juta,  ada  sektor  lain  yang  juga  sangat
              membutuhkan  bantuan  subsidi  gaji  atau  upah,  mereka  adalah  para  guru  honorer  dan  guru
              agama,"  kata  Ida  dalam  konferensi  Pers  Laporan  Perkembangan  Bantuan  Subsidi  gaji/Upah
              secara virtual, Kamis (1/10/2020).

              Oleh karena itu Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan menyerahkan sisa anggaran
              dan dikembalikan ke Bendahara Negara.

              Selanjutnya  akan  direlokasi  untuk  bantuan  penghasilan  bagi  guru  honorer  dan  guru  agama
              tersebut  dengan  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  dan  Kementerian  Agama  sebagai
              leading sector .

              "Kami  akan  terus  kan  dengan  menggunakan  anggaran  yang  ada  di  Kementerian
              Ketenagakerjaan  dan  kami  akan  kembalikan  ke  bendahara  negara  dan  nanti  sektor  lainnya
              adalah Kementerian Agama dan Kemendikbud," ujarnya.

              Lanjut Ida, untuk berapa sisa anggaran yang akan direlokasi untuk guru honorer, dirinya tidak
              bisa memastikan anggaran yang tersisa, sebab akan diperoleh angka pasti setelah dilakukan
              evaluasi terkait penyaluran gelombang 1 penyaluran subsidi gaji dari tahap 1-5.

              "Setelah realisasinya benar-benar sudah dituntaskan, data masuk dan sudah divalidasi nomor
              rekening yang tidak aktif, kemudian ketahuan aktif kembali, setelah semuanya clear baru kami
              akan serahkan ke kas negara sisanya, jadi angka persisnya sampai realisasi tahap kelima itu
              selesai baru ketahuan," jelasnya.

              Namun untuk data yang lebih rinci terkait berapa guru honorer yang ditargetkan mendapatkan
              bantuan, ia menegaskan data tersebut merupakan wewenang di Kemendikbud dan Kemenag.
              Untuk  lebih  lanjutnya  Kemnaker  akan  berdiskusi  kembali  dengan  satgas  Pemulihan  Ekonomi
              Nasional (PEN) terkait penggunaan sisa anggaran tersebut untuk guru honorer.

              Sebelumnya, Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 98/2020 tentang Gaji dan Tunjangan Pegawai
              Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan menjadi dasar pengangkatan 51 ribu tenaga
              honorer yang lolos seleksi PPPK tahun 2019, termasuk 34.959 guru honorer .

              Menanggapi hal tersebut, Komisi X Syaiful Huda meminta meminta pemerintah mempercepat
              seleksi lanjutan agar guru honorer segera mendapat Nomor Induk Pegawai (NIP) dan mendapat
              gaji layak.
              "Kami menyambut gembira terbitnya Perpres 98/2020 karena dengan demikian nasib 51 ribu
              honorer termasuk 34.959 guru honorer yang lolos seleksi PPPK tahun 2019 menjadi jelas. Mereka
              akan  segera  mendapatkan  nomor  induk  pegawai  (NIP)  dan  dengan  demikian  segera
              mendapatkan hak keuangan dan tunjangan sama dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari jalur
              PNS," ujarnya Rabu, 30 September kemarin.
                                                           247
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253