Page 262 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 262

"Dari 2,4 juta data yang tidak valid tersebut, 75 persen atau 1,8 juta diantaranya karena tidak
              sesuai dengan Permenaker Nomor 14 Tahun 2020 yakni memiliki upah di atas 5 juta atau baru
              tercatat  kepesertaan  BPJS  Ketenagakerjaan  di  atas  bulan  Juni  2020.  Sedangkan  25  persen
              lainnya atau sekitar 600 ribu gagal konfirmasi ulang," ungkap Direktur Utama BPJAMSOSTEK
              Agus  Susanto,  dalam  jumpa  pers  "Laporan  Pertanggungjawaban  Publik  Bantuan  Subsidi
              Gaji/Upah" yang digelar secara virtual, di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

              "Pada  waktu  kami  melakukan  validasi,  kita  kembalikan  kepada  perusahaan  untuk  dilakukan
              konfirmasi  ulang  atau  perbaikan  namun  hingga  hari  terakhir  kemarin  (29  september)  gagal
              konfirmasi  ulang  artinya  kami  tidak  menerima  sebanyak  600  sehingga  total  yang  tidak  bisa
              membaca yang tidak kita serahkan sebanyak 2,4 juta," imbuhnya.

              Menurut Agus, dari target 15,7 juta penerima BSU yang ditetapkan pemerintah, BPJAMSOSTEK
              sendiri  memperoleh  sebanyak  14,8  juta  data  penerima  BSU  yang  dilaporkan  oleh  pihak
              perusahaan atau instansi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Meski demikian, tidak semua data yang
              masuk  tersebut  dinyatakan  lolos  verifikasi  untuk  diserahkan  kepada  pihak  Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemnaker).
              "Kami lakukan validasi secara berlapis dengan perbankan. Hasilnya dari 14,8 juta data yang
              masuk, 2,4 juta dinyatakan tidak valid, sehingga data valid yang kami serahkan ke Kemnaker
              berjumlah 12.418.588," ungkapnya.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah menambahkan memang ada beberapa kendala
              yang  menghambat  penyaluran  BSU  yang  justru  bersumber  dari  para  pekerja  penerima  BSU
              sendiri.  "Kendalanya  diantaranya  ada  duplikasi  rekening,  rekeningnya  sudah  tutup  atau
              rekeningnya pasif," ujar Ida.

              (E-3).










































                                                           261
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267