Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 8

PENYALURAN SUBSIDI GAJI TAK CAPAI TARGET

              Sebagian jatah subsidi dialihkan ke tenaga pendidik.

              FeryFirmansyah

              fery_f@tempo.co.id

              Penyaluran bantuan subsidi upah senilai Rp 2,4 juta untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5
              juta ada kemungkinan tak mencapai target hingga akhir tahun ini. Menteri Ketenagakerjaan Ida
              Fauziyah  mengatakan  bantuan  ini  hanya  bisa  tersalurkan  kepada  12,4  juta  pekerja  atau  79
              persen dari  target 15,7 juta pekerja. "Sisanya akan dikembalikan ke kas negara,"    kata dia,
              kemarin.

              Pemerintah  mengidentifikasi  pekerja  penerima  subsidi  upah  dari  data  Badan  Penyelenggara
              Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. (BP Jamsostek). Menurut Ida, penyaluran bantuan untuk setiap
              tahap tidak bisa sepenuhnya terealisasi. "Ada kendala yang kami temukan dan menghambat
              penyaluran subsidi upah. Misalnya, di tahap pertama masih ada yang belum tervalidasi sehingga
              tidak seratus persen subsidi disalurkan," ujarnya.

              Ida juga menyebutkan sejumlah kendala, di antaranya nomor rekening calon penerima tidak
              valid. Misalnya karena duplikasi rekening, rekening yang sudah tutup, rekening pasif, rekening
              yang,  dibekukan,  atau  rekening  pekerja  tidak  sesuai  dengan  nomor  identitas  kependudukan
              (NIK)  atau  tidak  terdaftar.  Dia  meminta  calon  penerima  subsidi  tidak  khawatir,  karena
              pemerintah  dan  BP  Jamsostek  berupaya  memeriksa  dan  membuat  check  list  sebelum
              menyalurkan bantuan tersebut.

              Sisa  anggaran  program  subsidi  gaji  yang  tidak  terserap  bakal  disalurkan  ke  Kementerian
              Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Menurut Ida, selain pekerja dengan gaji
              di bawah Rp 5 juta, ada sektor lain'yang juga membutuhkan bantuan ini, yaitu guru honorer di
              bawah  koordinasi  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  serta  Kementerian  Agama.
              "Termasuk guru mengaji yang selama ini membutuhkan, "ujarnya. Realokasi anggaran dilakukan
              setelah penyaluran serta pendataan selesai dan tervalidasi. "Setelah semua clear, baru kami
              serahkan ke kas negara. Nilai anggaran yang direalokasi. diketahui setelah penyaluran tahap
              kelima selesai," katanya.
              BP  Jamsostek  menyerahkan  data  dalam  enam  gelombang  sejak  24  Agustus  2020.  Pada
              gelombang pertama, data yang diserahkan adalah 2,5 juta. Setelah itu, gelombang kedua 3 juta,
              gelombang ketiga 3,5 juta, dan gelombang keempat 2,8 juta. Pada 29 dan. 30 September, BP
              Jamsostek menyerahkan data masing-masing sebanyak 578:230 nomor rekening dan 40.358
              nomor rekening. "Kami sudah terima data gelombang keenam. Tapi, karena ada tambahan, kami
              masukkan ke data batch 5 sehingga jumlahnya 618.588 nomor rekening," ujar Ida.

              Direktur  Utama  BP  Jamsostek  Agus  Susanto  mengatakan  lembaganya  sejatinya  telah
              mengumpulkan 14,8 juta data nomor rekening. Namun, setelah melalui proses validasi berlapis,
              sebanyak 2,4 juta nomor rekening tidak valid. Menurut Agus, ada dua penyebab rekening tidak
              tervalidasi, yaitu 1,8 juta atau 75 persen tidak sesuai *dengan kriteria dalam Peraturan Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor 14 Tahun 2020, yaitu berpenghasilan di bawah Rp 5 juta. Penyebab
              lainnya adalah kegagalan konfirmasi ulang. Kondisi ini terjadi pada 600 ribu nomor rekening atau
              25 persen dari data yang tidak tervalidasi.
              Bukan cuma pegawai swasta, BP Jamsostek mendata semua tenaga honorer bergaji di bawah
              Rp 5 juta, mereka yang terdaftar sebagai anggota akan mendapat bantuan ini. Agus mengatakan
              pekerja honorer peserta aktif BP Jamsostek tidak terbatas hanya sektor pendidikan, tapi juga
              termasuk yang bekerja di berbagai kementerian dan lembaga negara serta pemerintah daerah.


                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13