Page 207 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 207

Padahal,  kelompok  ini  juga  banyak  yang  mengalami  kesulitan  ekonomi.  Oleh  karena  itu  lah
              pemerintah memutuskan memberi bantuan para  pegawai swasta  dengan penghasilan di bawah
              Rp 5 Juta per bulan.

              "Kita melihat orang-orang di kelompok ini masih belum dibantu. Oleh karena itu, arahan dari
              Bapak Presiden tolong dibuatkan program untuk membantu orang-orang di segmen ini," kata
              Budi dalam jumpa pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/8/2020).

              Budi  menambahkan,  penyaluran  bantuan  ini  juga  akan  lebih  mudah  jika  hanya  diberikan  ke
              karyawan yang terdaftar di  BPJS Ketenagakerjaan.

              Sebab, pemerintah sudah mengantongi data tiap karyawan. Hitungan pemerintah, ada 13,8 juta
              karyawan yang terdaftar di  BPJS Ketenagakerjaan  dengan gaji di bawah Rp 5 juta.

              Mereka akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan. Bantuan
              tersebut akan diberikan dalam dua tahap.

              "Bantuan  ini  akan  diberikan  langsung  ke  rekening  tenaga  kerja  yang  terdaftar  di    BPJS
              Ketenagakerjaan, cash langsung ke rekening tenaga kerja yang terdaftar di BPJS," kata Budi.

              Sementara bagi pekerja formal yang tak terdaftar di BPJS ketenagakerjaan, Budi meyakini bahwa
              kelompok tersebut sudah menerima bantuan dengan skema berbeda.

              Sebab,  sebelumnya  pemerintah  juga  sudah  menggulirkan  berbagai  program  bantuan  seperti
              Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Bantuan Langsung Tunai, dan sebagainya.

              "Hampir semua segmen sudah diberikan, sudah tersentuh oleh program bantuan pemerintah
              yang lain. Segmen ini (pekerja informal) yang belum tersentuh sehingga secara spesifik ini yang
              kami berikan," kata dia.

              Permintaan Presiden KSPI  Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal
              sebelumnya  meminta  bantuan  dari  pemerintah  tidak  hanya diberikan kepada  karyawan  atau
              pekerja yang terdaftar di  BPJS Ketenagakerjaan.

              "Pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta dan tidak terdaftar di BPJS Naker pun harus mendapat
              subsidi  upah  juga.  Pakai  saja  data  TNP2K  Sekretariat  Wapres  atau  data  BPJS  Kesehatan,"
              katanya.
              Menurut Said, karyawan yang tidak terdaftar sebagai peserta  BPJS Ketenagakerjaan  bukanlah
              salah karyawan tersebut.

              Sebab, menurut Undang-Undang BPJS, perusahaan lah yang wajib mendaftarkan buruh sebagai
              peserta  BPJS Ketenagakerjaan.

              "Yang salah adalah pengusaha yang nakal, bukan buruhnya," kata dia.
              Pendapat serupa disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and
              Finance Tauhid Ahmad.

              Taufiq menilai tidak adil jika pemerintah hanya memberi bantuan pada 13,8 juta pekerja yang
              terdaftar di  BPJS Ketenagakerjaan.

              Padahal secara keseluruhan, jumlah buruh dan pegawai di Indonesia mencapai 52,2 juta orang.
              "Ada ketidakadilan kalau itu diterapkan dan kenapa hanya peserta BPJS yang dijadikan dasar,
              semua merasa berhak kalau konteksnya pekerja," ujarnya.



                                                           205
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212