Page 230 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 230

negative - Sri Mulyani (Menteri Keuangan) Ini akan memakan anggaran Rp31,2 triliun

              positive - Sri Mulyani (Menteri Keuangan) Kita akan memberikan bantuan bansos produktif bagi
              12 juta UMKM artinya mereka mendapat Rp 2,4 juta seperti yang sudah disampaikan Presiden
              beberapa waktu lalu. Pengusaha UMKM sangat kecil itu bentuknya bantuan produktif jadi bukan
              pinjaman ini anggarannya Rp 30 triliun



              Ringkasan
              Pemerintah sedang mengkaji rencana pemberian insentif berupa tambahan gaji bagi karyawan
              berpenghasilan di bawah Rp 5 juta. Para  pekerja  itu akan mendapatkan bantuan Rp 600 ribu
              per bulan.

              Sekjen  Forum  Indonesia  untuk  Transparansi  Anggaran  (Fitra),  Misbah  Hasan  mengingatkan
              potensi kerentanan dalam program tersebut. Menurut Misbah, potensi permasalahan akan terjadi
              pada data  pekerja  yang akan menerima bantuan tersebut.



              SOAL INSENTIF RP 600 RIBU PER BULAN, FITRA INGATKAN KERENTANAN
              MASALAH DATA PEKERJA
              Jakarta -  Pemerintah sedang mengkaji rencana pemberian insentif berupa tambahan gaji bagi
              karyawan berpenghasilan di bawah Rp 5 juta. Para  pekerja  itu akan mendapatkan bantuan Rp
              600 ribu per bulan.

              Sekjen  Forum  Indonesia  untuk  Transparansi  Anggaran  (Fitra),  Misbah  Hasan  mengingatkan
              potensi kerentanan dalam program tersebut. Menurut Misbah, potensi permasalahan akan terjadi
              pada data  pekerja  yang akan menerima bantuan tersebut.

              "Kerentanannya atau potensi masalahnya ada pada data pekerja yang menjadi dasar pemberian
              bantuan yang akan berbasis data peserta BPJS ketenagakerjaan," kata Misbah dalam keterangan
              tertulisnya, Minggu (9/8/2020).

              Pasalnya, menurut Misbah, banyak perusahaan belum mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta
              BPJS ketenagakerjaan. Sehingga ada potensi banyak pekerja yang mestinya harus menerima
              tapi justru tidak menjadi sasaran program karena tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

              "Selama ini umum diketahui adanya praktek perusahaan sering melaporkan gaji karyawannya di
              bawah nilai gaji sebenarnya untuk tujuan mengurangi nilai kewajiban pembayaran iuran BPJS.
              Artinya ada potensi penerima bantuan ini justru mereka yang pendapatannya sebenarnya sudah
              tinggi, di atas Rp 5 juta, bukannya mereka yang belum terdaftar di BPJS," katanya khawatir.

              Kerentanan lain, lanjut Misbah, adalah yang mendapat dukungan anggaran ini adalah pekerja-
              pekerja di perusahaan besar yang menurutnya selama ini mengemplang pajak.

              "Atau  perusahaan  yang  dengan  skema  PEN  (Pemulihan  Ekonomi  Nasional)  juga  mendapat
              keringanan pajak, dana talangan, dan lain-lain. Jadi untung dobel. Lobi-lobi pengusaha besar
              juga bisa terjadi agar pekerjanya diprioritaskan mendapat  support  dana ini," ucapnya.

              Mengingat  besarnya  potensi  salah  sasaran  terkait  validitas  data  tersebut,  Misbah  meminta
              pemerintah  untuk  bisa  mencari  cara  agar  mendapatkan  data  yang  lebih  mendekati  kondisi
              sebenarnya.




                                                           228
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235