Page 40 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 40

Kondisi ini sejalan dengan data global. Berdasarkan Data Organisasi Buruh Internasional QLO),
              62 persen pekerja di dunia atau 2 miliar orang bergerak di sektor informal. Pekerja informal
              umumnya bergantung pada pendapatan harian.

              Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timboel Siregar, Minggu (9/8/2020),
              mengatakan, penyaluran bantuan yang tidak merata terlihat pada penyerapan peserta program
              Kartu Pra-keija di gelombang 1-3 dan program subsidi gaji untuk 13,8 juta pekerja bergaji di
              bawah Rp 5 juta per bulan.

              Kuota peserta program Kartu Prakerja, yakni 5,6 juta orang belum banyak menyerap pekerja
              informal. Berdasarkan data Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, sejak dilaksanakan pada April
              2020, baru 1 persen pelaku usaha mikro dan kecil atau sektor informal yang jadi peserta atau
              7.396 orang dari total 680.918 peserta.

              Program itu juga bergantung data Kementerian Ketenagakerjaan terkait pekerja yang terkena
              pandemi Covid-19.
              Dari 3,06 juta pekerja yang tercatat kena dampak pandemi Covid-19, hanya 10,4 persen pe-
              keija informal yang terdata. Sisanya adalah pekerja formal yang terkena PHK atau dirumahkan.

              Timboel  menambahkan,  data  pekerja  informal  sebenarnya  bisa  dihimpun  dari  perusahaan
              rintisan  transportasi  daring.  Sementara  untuk  pelaku  usaha  atau  pedagang  level  ultramikro,
              mikro,  dan  kecil,  bisa  mengacu  pada  data  dinas  yang  berkaitan.  "Penambahan  kuota  Kartu
              Prakerja menjadi 800.000 peserta sebaiknya untuk pekerja informal agar adil," katanya.

              Head of Communication Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan, dari
              kuota peserta Kartu Prakerja sebanyak 5,6 juta orang sampai akhir tahun, ada daftar putih yang
              diprioritaskan bagi pekerja formal dan informal yang terkena dampak pandemi. Daftar putih itu
              mengacu pada data yang disusun kementerian/lembaga.

              Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakeija Denni Puspa Purbasari menambahkan,
              manajemen  pelaksana  tengah  menjajaki  keija  sama  dengan  BP  Jamsostek  untuk  mendata
              pekerja informal.

              "Hal ini bisa dilakukan dengan cepat karena kami sudah mengomunikasikan secara mendalam,"
              katanya.

              Skema
              Skema  dan  kriteria  bantuan  subsidi  atau  bantuan  gaji  pegawai  sudah  hampir  final.  Dalam
              penyalurannya, subsidi akan berbasis data kepesertaan di BP Jamsostek.

              Bantuan  atau  subsidi  diberitakan  kepada pekerja  dengan gaji di bawah  Rp  5 juta per  bulan
              berupa transfer tunai Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.

              Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BP Jamsostek Irvan-syah Utoh
              Banja  menyatakan,  bantuan  gaji  tambahan  kepada  pekerja  merupakan  bagian  dari  stimulus
              Pemulihan Ekonomi Nasional dalam menanggulangi dampak Covid-19.

              "Skema  dan  kriteria  penyaluran  subsidi  gaji,  dewan  direksi  BP  Jamsostek  akan
              menyampaikannya kepada publik dalam waktu dekat," kata Utoh.
              Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (IndeO Tauhid Ah-mad
              menilai, bantuan langsung tunai untuk pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta tidak akan serta-merta
              meningkatkan  konsumsi  masyarakat.  Pasalnya,  selama  masa  depan  ekonomi  belum  pasti,
              masyarakat akan cenderung menyimpan dana untuk keperluan mendesak pada masa depan.
              (AGE/DIM/RTG)
                                                           38
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45