Page 514 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 514

ERICK TEGASKAN BANTUAN TAK CUMA KE PEKERJA, PENGANGGURAN DAN WARGA
              MISKIN DAPAT
              Erick Tegaskan Bantuan Tak Cuma ke Pekerja, Pengangguran dan Warga Miskin Dapat  Konten
              Redaksi kumparan  Para  pekerja  non-PNS dan non-BUMN bakal mendapatkan bantuan Rp 600
              ribu per bulan yang akan masuk ke rekening masing-masing. Subsidi gaji ini rencananya akan
              diberikan mulai September mendatang.

              Ketua  Pelaksana  Harian  Komite  Penanganan  COVID-19  dan  Pemulihan  Ekonomi  Nasional
              sekaligus Menteri BUMN,  Erick Thohir  mengatakan, bantuan dari pemerintah ini akan diberikan
              hingga  empat  bulan  ke  depan  atau  sampai  Desember  2020.  Itu  artinya,  tiap  pekerja
              mendapatkan Rp 2,4 juta.

              Selain non-PNS dan non-BUMN, syarat lain adalah pekerja tersebut aktif tercatat sebagai peserta
              BP Ketenagakerjaan dan gajinya di bawah Rp 5 juta per bulan.

              Rencananya  , bantuan akan dikirim langsung ke rekening pekerja selama dua kali.

              "Sekarang, dari data ada 13,8 juta yang bukan pegawai negeri dan yang bukan pegawai BUMN,
              mau dibantu Rp 600 ribu per bulan, kira-kira (setara) 15 persen dari gajinya selama 4 bulan ke
              depan," kata Erick dalam wawancara khusus dengan  kumparan  , Jumat (7/8).

              Erick mengatakan, saat ini aturannya sedang difinalisasi. Dia ingin secepatnya bantuan itu masuk
              ke rekening pekerja sama dua kali atau September-Oktober Rp 1,2 juta dan November-Desember
              Rp 1,2 juta.

              Program subsidi gaji pekerja ini diberikan karena saat ini banyak pekerja yang masih bekerja,
              tapi gajinya dikurangi alias tidak penuh akibat perusahaan tempat bekerja terdampak pandemi.
              Pun dengan pekerja yang upah hariannya dibayar, tapi gaji bulannya tidak penuh.
              "Itu banyak di perhotelan, sudah mulai terasa seperti itu," katanya.

              Meski begitu, subsidi gaji ini bukan berarti  menganakemaskan  pekerja. Kata Erick, sebelum
              program ini direncanakan, pemerintah sudah lebih memberikan bantuan kepada warga  miskin
              dan yang terdampak virus corona dalam bentuk bantuan sosial, PKH dari Kementerian Sosial,
              dan BLT Dana Desa dari Kementerian Desa dan PDT.

              BLT Dana Desa dibagikan sejak Maret 2020 sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga selama tiga
              bulan. Tapi sejak Juli 2020, bantuan dikurangi menjadi Rp 150 ribu per bulan yang rencananya
              akan selesai di September.

              "Alhamdulillah yang kemarin sulit mendapatkan kerja atau mungkin sudah dilepas (PHK), ada
              program Prakerja yang sudah berjalan baik. Ini harus  dikonsistenkan  dan ditingkatkan (dengan
              bantuan lainnya)," ujarnya.

              Sementara  bantuan  ke  dunia  usaha,  Erick  menjelaskan  pemerintah  telah  menggelontorkan
              banyak stimulus, terutama pada UMKM. Mulai dari restrukturisasi kredit ke perbankan, pinjaman
              murah dari bank-bank BUMN yang ditempatkan Rp 30 triliun oleh negara, hingga yang terbaru
              adalah subsidi listrik industri dan bisnis sampai September 2020.

              Merujuk pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan telah restrukturisasi kredit ke 6,73
              juta nasabah per 20 Juli 2020. Jumlahnya mencapai Rp 784,36 triliun.

              Relaksasi ini diberikan sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 tentang
              Stimulus  Perekonomian  Nasional  Sebagai  Kebijakan    Countercyclical    Dampak  Penyebaran
              COVID-19.


                                                           512
   509   510   511   512   513   514   515   516   517   518   519