Page 699 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 699
Soalnya, kelompok kaya punya kecenderungan untuk menahan konsumsinya jika pandemi masih
terus berkecamuk.
"Mereka masih punya daya beli, cuma masalahnya kan mereka tidak leluasa spending karena
masih ada wabah. Berarti untuk kalangan atas perlu diberikan optimisme untuk mereka
berbelanja salah satunya pemerintah harus lebih serius dalam penanggulangan wabah,"
sebutnya.
Di luar hal-hal tersebut, Faisal berpandangan BLT pekerja yang merepresentasikan kelompok
menengah bawah itu juga tak ampuh mengungkit perekonomian karena jumlah penerimanya
cuma 13,8 juta orang, atau 25 persen dari total pekerja formal.
"Sebetulnya kategori karyawan sektor formal atau pegawai berdasarkan BPS itu sekitar 51 juta.
Jadi yang dikatakan pemerintah 13 juta bergaji di bawah lima juta itu sekitar 25 persen total
tenaga kerja," terangnya.
Karena itu, agar kebijakan tersebut lebih optimal dan tepat sasaran, pemerintah juga perlu
mengatur penyaluran BLT tersebut untuk pekerja di sektor informal. Misalnya, para pegawai
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pekerja lepas harian.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuka pendaftaran calon penerima BLT
dengan syarat dan kriteria tertentu.
"Tidak mungkin dalam waktu singkat pemerintah meng- capture data sektor informal. Makanya
kalau bisa, dibuka kanal pengaduan agar membuka eligibility terhadap orang yang boleh dapat
stimulus ini. Asalkan dia memenuhi syarat dan bukti," tegas Faisal.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu
membenarkan bahwa tantangan terbesar perluasan BLT untuk pekerja bergaji di bawah Rp5 juta
adalah validitas data.
Karena itu hingga saat ini skema penyaluran dan hal teknis lain terkait BLT tersebut masih
dibahas oleh Satuan Tugas (Satgas) PEN. "Yang sedang kami pikirkan bagaimana caranya
seefisien mungkin, karena memang kami enggak punya data. Datanya itu kami kumpulkan
semua dan dipastikan bahwa ini lengkap dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Febrio.
(agt).
697