Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 108

Laporan  bertajuk  Tinjauan  Sosial  dan  Ketenagakerjaan  Asia-Pasifik  2020:  Mengatasi  Krisis
              menuju  Masa  Depan  Pekerjaan  Berorientasi  Manusia  itu  membahas  tentang  lonjakan
              pengangguran terselubung, sebuah krisis ekonomi utama akibat pandemi, setelah jutaan pekerja
              mengalami pemangkasan jam kerja atau bahkan tidak memiliki jam kerja sama sekali.

              Jam kerja di kawasan Asia-Pasifik diperkirakan menyusut 15,2 persen pada kuartal kedua tahun
              ini dan 10,7 persen pada kuartal ketiga, relatif terhadap level sebelum krisis, sebut laporan itu.

              Dengan  jumlah  jam  kerja  yang  dibayar  berkurang,  rata-rata  pendapatan  menurun.  Secara
              keseluruhan, pendapatan buruh diperkirakan berkurang sebesar 10 persen di kawasan Asia-
              Pasifik  pada  tiga  kuartal  pertama  2020,  setara  dengan  penurunan  3  persen  pada  Produk
              Domestik Bruto (PDB).

              Menggunakan data kuartalan yang ada, laporan ini memberikan estimasi awal bahwa tingkat
              pengangguran kawasan tersebut dapat naik dari 4,4 persen pada 2019 ke angka di antara 5,2
              hingga 5,7 persen pada 2020.
              Perempuan mengalami penurunan jam kerja dan lapangan kerja yang lebih besar daripada laki-
              laki di sebagian besar negara di Asia-Pasifik, ungkap laporan itu.

              Kaum muda  juga  secara  khusus  terdampak  oleh  penyusutan  jam kerja  dan lapangan  kerja,
              karena porsi mereka dalam total lapangan kerja yang hilang mencapai 3 hingga 18 kali lebih
              tinggi daripada porsi mereka dalam total lapangan kerja.

              ''Laporan ini menunjukkan gambaran jelas mengenai pekerja muda dan wanita tersingkir dari
              pekerjaan  mereka  dibandingkan  pekerja  lainnya,''  ujar  Sara  Elder,  ekonom  senior  di  Kantor
              Regional ILO untuk Asia dan Pasifik yang juga menjadi penulis utama dalam laporan tersebut,
              seperti dilansir Antara dari Xinhua.

              ''Karena pengangguran meningkat, pekerja muda kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk
              bersaing  mendapatkan  pekerjaan  baru.  Saat  mereka  mendapatkan  pekerjaan,  pekerjaan
              tersebut kemungkinan juga tidak sesuai dengan aspirasi mereka," tutur Elder. "Jutaan wanita
              juga mengalami kerugian besar, dan bisa jadi dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi mereka
              yang menganggur untuk kembali bekerja purnawaktu.'' Laporan itu juga memperingatkan bahwa
              respons fiskal di kawasan Asia-Pasifik tidak memadai, khususnya di perekonomian berkembang
              di  kawasan  tersebut.  Akibat  kesenjangan  pengeluaran  fiskal,  krisis  ini  kemungkinan  akan
              memperburuk ketidaksetaraan antarnegara di kawasan.




























                                                           107
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113