Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 112

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
              hingga Ditjen Pajak Kementerian Keuangan juga turun untuk melakukan pengawasan bersama-
              sama dan memastikan bantuan tepat sasaran.



              GANDENG KPK HINGGA DITJEN PAJAK, KEMNAKER PASTIKAN TAK ADA KORUPSI
              DANA SUBSIDI GAJI

              - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, memastikan pelaksanaan program Bantuan Subsidi
              Upah  (BSU)  dilakukan  secara  transparan  dan  akuntabel.  Bahkan,  Kemenaker  sengaja
              menggandeng instansi eksternal seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan
              pengawasan bersama.


              Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
              hingga Ditjen Pajak Kementerian Keuangan juga turun untuk melakukan pengawasan bersama-
              sama dan memastikan bantuan tepat sasaran.

              Berdasarkan data Kemenaker per 14 Desember 2020, realisasi penyaluran BSU telah menyentuh
              Rp  27,96  triliun  atau  93,94  persen  dari  pagu  sebesar  Rp  29,85  triliun.  Menteri  Ida  juga
              meyakinkan bahwa tidak ada dana bantuan yang mengendap di kementeriannya, atau berbelok
              ke pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

              Pernyataan Menteri Ida ini merespons kekhawatiran masyarakat terkait akuntabilitas penyaluran
              BSU yang melibatkan dana dalam jumlah besar.

              "Berdasarkan Permenaker 14 tahun 2020, mekanisme penyaluran BSU ini langsung ditransfer ke
              rekening masing-masing penerima yang sebelumnya sudah diverifikasi dan divalidasi oleh BPJS
              Ketenagakerjaan. Jadi tidak pernah uang itu mampir ke mana-mana karena langsung ditransfer
              ke rekening penerima bantuan," ujar Menteri Ida dalam Konferensi Pers 'Kupas Tuntas Program
              Bantuan  Subsidi  Upah'  yang  digelar  Komite  Penanganan  COVID-19  dan  Pemulihan  Ekonomi
              Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Rabu (16/12).

              Menteri Ida juga menjawab pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat mengenai sumber
              pembiayaan BSU. Dia menegaskan bahwa BSU menggunakan anggaran pendapatan dan belanja
              negara (APBN) 2020 dengan landasan hukum yang kuat. Menteri Ida juga menampik anggapan
              bahwa BSU menggunakan uang operasional BPJS TK atau uang pekerja yang dikembalikan.

              "Masih saja yang bertanya ini uangnya siapa, ini uang bersumber dari APBN, bukan uang yang
              diambil dari operasional BPJS TK atau uang pekerja," tegas Menteri Ida.

              Menteri Ida menambahkan, pihaknya mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran
              BSU. Pada pertengahan penyaluran BSU termin pertama, Kemnaker bersama dengan BPJS TK
              menggandeng Ditjen Pajak Kementerian Keuangan untuk melakukan pemadanan data penerima.

              "Ini prinsip kehati-hatian yang kami lakukan mengikuti rekomendasi KPK. Upaya ini dilakukan
              semata-mata untuk memberikan keyakinan kepada kita semua bahwa BSU ini tepat sasaran,"
              kata Menteri Ida.

              Dana Lebih Kembali ke Kas Negara Ditegaskannya lagi bahwa seluruh proses pencairan BSU
              dilakukan secara transparan dan akuntabel. Apabila ada dana retur atau kembali maka otomatis
              akan  dikembalikan  ke  kas  negara.  Dia  memastikan  tidak  ada  penyelewengan  dana  bantuan
              kepada masyarakat.

              "Kami  juga  terus  dimonitor  oleh  KPK.  Kami  pastikan  tidak  ada  dana  yang  mengendap  di
              Kemenaker," katanya.

                                                           111
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117