Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 178

KSPI mengajukan dua gugatan terhadap UU Cipta Kerja ke MK. Pada November 2020, mereka
              mengajukan  gugatan  materiel  untuk  membatalkan  69  pasal  UU  Cipta  Kerja  klaster
              ketenagakerjaan.

              Mereka menilai ada sejumlah masalah substansial. Beberapa di antaranya adalah pengurangan
              pesangon, PHK dipermudah, izin tenaga kerja asing dipermudah, dan  penghapusan batasan
              kontrak.

              Selain itu, pekan lalu KSPI juga mengajukan uji formil UI Cipta Kerja. Mereka menilai undang-
              undang  itu  bermasalah  sejak  dirancang,  mulai  dari  minimnya  keterlibatan  publik  hingga
              pembahasan yang tidak transparan.
              "Dalam uji formil ini sudah secara resmi kita daftarkan juga dan kita ingin memastikan agar UU
              Cipta Kerja ini dibatalkan," kata Kahar.

              Gugatanuji  materiil  terhadap  12  poin  dalam  tiga  pasal  UU  Cipta  Kerja  diajukan  sembilan
              pemohon, diantaranya terdiri dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi
              Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI),  dan  Federasi  Serikat  Pekerja  Metal  Indonesia
              (FSPMI).

              Gugatan tersebut disidangkan pertama kalinya hari ini, Selasa (24/11) dengan nomor perkara
              101/PUU-XVIII/2020.

              Terdapat 12 poin yang diajukan untuk diuji oleh MK. Yakni aturan terkait lembaga pelatihan kerja
              pada Pasal 81 angka 1.

              Aturan terkait pelaksanaan penempatan tenaga kerja pada Pasal 81 angka 3. Aturan tentang
              perjanjian kerja waktu tertentu angka 12, 13, 15, 16, dan 17.

              Selanjutnya terkait pekerja outsourcing Pasal 81 angka 18, 19, dan 20. Aturan terkait waktu
              kerja Pasal 81 angka 21 dan 22.

              Kemudian aturan terkait cuti pada Pasal 81 angka 23. Aturan tentang upah dan upah minimum
              pada Pasal 81 angka 24 sampai 36.

              Lalu aturan mengenai pemutusan hubungan kerja dan penghargaan masa kerja Pasal 81 angka
              44 sampai 46, angka 51 sampai 56, serta angka 56 dan 58.
              Juga aturan terkait penghapusan sanksi pidana pada Pasal 81 angka 62, 63, 65, dan 66. Hingga
              aturan terkait jaminan sosial pada Pasal 82 angka 1 dan 2, serta Pasal 83 angkat 1 dan 2.

              (dhf/pmg)






















                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183