Page 180 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 180

menjalankan  protokol  pencegahan  Covid  19,"  ujar  Khadik  kepada  SP  di  Jakarta,  Rabu
              (16/12/2020).
              Adapun rincian perusahaan yang ditutup itu berada di wilayah Jakarta Pusat 159 perusahaan,
              43 Jakarta Barat, 25 perusahaan di Jakarta Utara. Sementara 65 perusahaan di Jakarta Timur
              dan 220 perusahaan di Jakarta Selatan.

              "Sementara 12 perusahaan yang ditutup karena tidak menjalankan protokol kesehatan, 4 di
              Japus, 3 di Jakbar, 1 Jaktim dan 4 di Jaksel," katanya.

              Sejak penerapan PSBB Transisi dari 7-15 desember 2020, jumlah perusahaan yang di Sidak
              sebanyak 261. Sebanyak 197 perusahaan ditutup sementara.

              Total jumlah bada usaha di Jakarta saat ini mencapai 81.802.

              Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga akhir November
              2020, jumlah kasus positif di perkantoran sebanyak 5.790 kasus atau 6,2% dari total kasus di
              Jakarta, dengan jumlah klaster sebanyak 787.

              Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertrans) Provinsi DKI Jakarta juga telah
              menerbitkan  Surat  Keputusan  (SK)  Kepala  Dinas  Nomor  2714  Tahun  2020  tentang  Protokol
              Pencegahan  dan  Pengendalian  Covid-19  di  Perkantoran  Swasta,  Badan  Usaha  Milik  Negara,
              Badan Usaha Milik Daerah, dan Tempat Kerja untuk terus menekan dan mencegah munculnya
              kasus baru di perkantoran.
              Kepala Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan, selain berisi aturan atau
              protokol kesehatan yang harus diterapkan di perkantoran, SK tersebut juga memuat sejumlah
              sanksi bagi pihak perkantoran yang melanggar aturan.

              Andri menyebut, sanksi yang diberikan merujuk pada Pasal 8 Ayat 5, 6 dan 7 Peraturan Gubernur
              Nomor 101 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2020
              tentang  Penerapan  Disiplin  dan  Penegakan  Hukum  Protokol  Kesehatan  Sebagai  Upaya
              Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.

              Pertama, pada Ayat 5 tertulis perusahaan, kantor, atau industri akan ditutup sementara selama
              3 x 24 jam apabila tidak melaksanakan perlindungan kesehatan seperti yang tercantum dalam
              SK Dinaskertrans Provinsi DKI Jakarta.

              Kedua, pada Ayat 6, sanksi administratif berupa denda diberikan apabila perusahaan mengulang
              pelanggaran serupa. Pelanggaran berulang satu kali akan dikenakan denda administratif sebesar
              Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Pelanggaran berulang dua kali akan dikenakan denda
              administratif sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). Sedangkan, pelanggaran berulang
              tiga kali akan dikenakan denda administratif sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta
              rupiah).

              Sumber:BeritaSatu.com.















                                                           179
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185