Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 20
Judul Penyaluran Terhambat Rekening
Nama Media Kompas
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL Pg10
Jurnalis krn
Tanggal 2020-12-17 04:55:00
Ukuran 134x152mmk
Warna Warna
AD Value Rp 86.430.000
News Value Rp 259.290.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Setelah data diperbaiki oleh BPJS
Ketenagakerjaan, penyaluran subsidi upah kembali dilakukan dan masih berlangsung prosesnya
negative - Agus Susanto (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan) Kami sudah memvalidasi data
penerima secara berlapis, tetapi masih ditemukan rekening bermasalah
Ringkasan
Sampai 14 Desember 2020, realisasi penyaluran subsidi upah mencapai Rp 27,96 triliun atau
93,94 persen target. Bantuan untuk pekerja ini belum tersalurkan sepenuhnya karena terkendala
data rekening penerima yang bermasalah.
Pemerintah menargetkan penerima subsidi upah 12,4 juta pekerja. Dari Rp 27,96 triliun itu, dana
tersalurkan dalam dua termin, yakni Rp 14,71 triliun untuk 12,26 juta penerima pada termin
pertama dan Rp 13,25 triliun untuk 11,04 juta penerima di termin kedua.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, penyaluran subsidi upah belum 100 persen
karena rekening penerima bermasalah. Dana yang sudah ditransfer oleh bank penyalur kembali
secara otomatis. Kegagalan transfer, antara lain, karena rekening sudah ditutup, rekening
dibekukan, diblokir, pasif, khusus untuk pinjaman, bank bukan anggota sistem kliring nasional,
atau ada ketidaksesuaian antara nomor dan nama pemilik rekening.
PENYALURAN TERHAMBAT REKENING
Sampai 14 Desember 2020, realisasi penyaluran subsidi upah mencapai Rp 27,96 triliun atau
93,94 persen target. Bantuan untuk pekerja ini belum tersalurkan sepenuhnya karena terkendala
data rekening penerima yang bermasalah.
Pemerintah menargetkan penerima subsidi upah 12,4 juta pekerja. Dari Rp 27,96 triliun itu, dana
tersalurkan dalam dua termin, yakni Rp 14,71 triliun untuk 12,26 juta penerima pada termin
pertama dan Rp 13,25 triliun untuk 11,04 juta penerima di termin kedua.
19