Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 21

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, penyaluran subsidi upah belum 100 persen
              karena rekening penerima bermasalah. Dana yang sudah ditransfer oleh bank penyalur kembali
              secara  otomatis.  Kegagalan  transfer,  antara  lain,  karena  rekening  sudah  ditutup,  rekening
              dibekukan, diblokir, pasif, khusus untuk pinjaman, bank bukan anggota sistem kliring nasional,
              atau ada ketidaksesuaian antara nomor dan nama pemilik rekening.

              "Setelah  data  diperbaiki  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan,  penyaluran  subsidi  upah  kembali
              dilakukan  dan  masih  berlangsung  prosesnya,"  kata  Ida  dalam  telekonferensi  pers,  Rabu
              (16/12/2020).

              Selain problem rekening, proses penyaluran subsidi upah terkendala proses pemadanan data
              oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Pemadanan data penting
              untuk menjamin ketepatan sasaran. Meskipun demikian, subsidi upah ditargetkan tersalurkan
              100 persen pada akhir Desember 2020.

              Ida menambahkan, penerima subsidi upah mayoritas pekerja dengan upah di bawah ketentuan
              upah  minimum  regional.  Rata-rata upah mereka  Rp 3  juta  per bulan.  Mereka paling  banyak
              berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Utara.

              Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menambahkan, saat ini ada 154.887 data
              rekening  bermasalah.  Dari  angka  itu,  87.963  rekening  sudah  diperbaiki  dan  diserahkan  ke
              Kementerian  Ketenagakerjaan  untuk  transfer  ulang.  Adapun  data  yang  masih  dalam  proses
              perbaikan mencapai 66.924 rekening. "Kami sudah memvalidasi data penerima secara berlapis,
              tetapi masih ditemukan rekening bermasalah," kata Agus.

              Ida memastikan bantuan subsidi upah tidak dipotong. Pekerja mendapatkan total Rp 2,4 juta
              yang  ditransfer  dalam  dua termin,  yakni September-Oktober  dan  November-Desember, oleh
              bank penyalur.

              Dalam  kesempatan  terpisah,  Rabu,  Ketua  Komite  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan
              Ekonomi  Nasional  Budi  Gunadi  Sadikin  menambahkan,  pemerintah  memantau  realisasi
              anggaran  pemulihan  ekonomi  nasional  secara  ketat.  Percepatan  penyaluran  tidak
              mengesampingkan akuntabilitas.

              Realisasi anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional per 14 Desember
              2020 mencapai Rp 481,61 triliun atau 69,3 persen dari pagu. Percepatan realisasi dilakukan
              pada triwulan IV-2020 dengan target Rp 100 triliun. (KRN)































                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26