Page 246 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 246

BUKA POSKO PENGADUAN PENERAPAN UMK

              Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

              SETELAH  Gubernur  Riau  (Gubri)  Syamsuar  menandatangani  SK  penetapan  Upah  Minimum
              Provinsi  (UMP)  tahun  2021,  yang  kemudian  dilanjutkan  dengan  penetapan  Upah  Minimum
              Kabupaten/Kota,  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Riau  akan membuka
              posko pengaduan penerapan UMK.

              Kepala (Disnakertrans) Provinsi Riau, Jonli mengatakan, posko tersebut dibuka untuk menerima
              pengaduan pekerja/buruh jika perusahaan tempat mereka bekerja tidak menjalankan UMK 2021
              sesuai yang telah ditetapkan.

              "Untuk  UMK  itu  akan  berlaku  1  Januari  2021.  Kami  akan  buka  posko  pengaduan,  jika  ada
              perusahaan yang tidak menjalankan UMK sesuai jadwal yang tentukan, silahkan lapor ke posko
              tersebut," kata Jonli.

              Lebih  lanjut  dikatakannya,  kewenangan  terkait  pengawasan  tenaga  kerja  berada  di
              Disnakertrans  JONLI  Riau.  Sehingga  jika  nantinya  ada  laporan  perihal  UTMK,  pihaknya  siap
              membantu menurunkan tim untuk menindaklanjuti laporan, dan melihat sejauh mana perusahan
              melaksanakan UMK tersebut.

              "Kalau ada laporan tentunya akan kami tindaklanjuti. Saat ini kami sudah bentuk  tim satuan
              pelaksana tugas pengawasan di kabupaten/kota," sebutnya.
              Dijelaskan Jonli, dari 12 kabupaten/kota di Riau, hanya tujuh kabupaten yang menaikkan UMK
              nya, sedangkan lima kabupaten/kota lainnya tidak menaikkan UMK. Hal tersebut dikarenakan
              banyak perusahaan yang terkena dampak akibat pandemi Covid-19.

              "Tujuh  kabupaten/kota  yang  UMK-nya  naik  itu  berdasarkan  hasil  kesepakatan  dewan
              pengupahan dan serikat pekerja/buruh. Untuk lima daerah yang UMK-nya tetap memang sempat
              dikomplain oleh pekerja/ buruh setempat," ujarnya

              Terkait adanya keberatan pekerja/buruh di lima kabupaten/ kota yang tidak menaikkan UMK
              tersebut Pihaknya sudah menyerahkan persoalan itu kepada pihak kabupaten/kota setempat

              "Untuk persoalan itu, sudah kami serahkan ke kabupaten/kota, karena ini kewenangan dewan
              pengupahan  dan  asosiasi  pekerja/  buruh  dengan  melihat  kondisi  sekarang.  Karena  jangan
              sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan (PHK)," sebutnya.

              Menurut Jonli, pekerja/buruh yang banyak melapor tidak adanya kenaikan UMK tersebut yakni
              di kota Pekalongan. Pasalnya daerah ini menjadi salah satu dari lima kabupaten/kota yang tidak
              menaikkan UMK tahun 2021.

              "Pekerja/buruh memang ada yang melapor ke kami terkait tidak naik nya UMK tahun depan,
              sebagaian besar dari Pekanbaru. Tapi kan  Pekanbaru ini kota jasa, tentu kita  harus pahami
              bersama usaha jasa ini yang paling terdampak saat pandemi Covid-19," katanya.

              Untuk diketahui, UMK yang tetap tahun depan yakni ada lima daerah, yakni kota Pekanbaru,
              Dumai, Pelalawan, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir Kemudian untuk tujuh daerah lainnya naik
              bervariasi,  Kabupaten  Kampar,  Bengkalis,  Siak,  Kuantan  Singingi,  Kepulauan  Meranti  dan
              Kabupaten Rokan Hilir (gem)






                                                           245
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251