Page 251 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 251

"Yaitu, efisiensi, efektivitas dan kualitas dalam setiap proses kegiatan di kalangan pemerintah,
              dunia usaha/industri, kalangan masyarakat dan di dunia pendidikan kita, " kata Reyna dalam
              keterangan tertulis, Rabu (16/12/2020).

              Hal tersebut disampaikan Reyna saat mewakili Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah ketika
              membuka Rapat Paripurna (rapur) Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) Tahun 2020 di Jakarta,
              Selasa (15/12) kemarin.

              Lebih  lanjut,  Reyna  Usman  mengatakan  produktivitas  adalah  suatu  konsep  universal  dan
              terintegrasi yang mencerminkan suatu hubungan langsung melalui perbandingan antara output
              (hasil)  yang  diciptakan  dengan  input  (sumberdaya)  yang  digunakan  dalam  setiap  kegiatan
              industri. Termasuk di dalam proses pelayanan publik oleh pemerintah atau birokrasi.

              Sementara  itu,  Wakil  Ketua  LPN  Iskandar  Simorangkir  menyampaikan  keberadaan  LPN
              berdasarkan Perpres 50 tahun 2005, sangat mutlak diperlukan. Sebab karena LPN mempunyai
              tugas untuk memberikan saran serta masukkan kepada Presiden terkait kebijakan produktivitas
              nasional untuk dapat keluar dari jebakan negara kelas menengah (middle income trap).

              "Beberapa  negara  telah  berhasil  keluar  dari  jebakan  ini  karena  mampu  membuat  strategi
              kebijakan melalui peningkatan produktivitas dan daya saing nasional secara komprehensif. Untuk
              itu saran-saran program kerja LPN akan diarahkan untuk meningkatkan produktivitas pekerja
              baik dari tingkatan terbawah sampai ke tertinggi sehingga kita bisa melompat dengan output
              yang lebih besar, " katanya.

              Di sisi lain, Koordinator Tim Kerja LPN Bomer Pasaribu mengatakan salah satu rekomendasi rapur
              LPN yakni meminta pertimbangan Presiden agar segera meluncurkan GNP2DS sebagai kebijakan
              nasional. Kemudian diimplementasikan dengan menerapkan model-model GNP2DS di lingkungan
              pemerintah,  dunia  usaha/industri,  pendidikan,  pelatihan  dan  vokasi,  serta  di  kalangan
              masyarakat.

              "Implementasi  GNP2DS  dilakukan  secara  sistematik,  holistik,  masif,  terstruktur  dan
              berkelanjutan, " ujar Bomer Pasaribu.

              Untuk  memperkuat  efektivitas  GNP2DS  secara  sistematis,  holistik,  masif,  terstruktur  dan
              berkelanjutan, LPN juga berharap Presiden dapat menandatangani revisi Perpres 50 Tahun 2005
              pada akhir tahun 2020 atau tahun 2021 sehingga GNP2DS bisa menjadi lintas sektor maupun
              lintas daerah di Indonesia.

              "Jadi  intinya,  kami  berharap  agar  Presiden  melaunching  gerakan  nasional  peningkatan
              produktivitas daya saing dan menerbitkan Perpres baru dari Perpres 50 tahun 2005, " katanya.

              Bomer menambahkan program GNP2DS ditujukan untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi
              nasional,  sekaligus  pengembangan  perluasan  kesempatan  kerja  dan  pengembangan  UMKM
              dengan penyederhanaan birokrasi perizinan berusaha sesuai dengan amanat UU Cipta Kerja.

















                                                           250
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256