Page 255 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 255

Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  bahkan  meminta  pendampingan  dari  Badan
              Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Komisi
              Pemberantasan Korupsi (KPK).

              "Kami diaudit oleh BPK dan BPKP, kami dimonitor oleh KPK. Kami pastikan tidak ada dana yang
              mengendap di Kemenaker. Kalaupun masih ada dana retur seluruhnya harus dikembalikan ke
              Kas Negara," kata dia dalam konfrensi pers virtual, Rabu (16/12/2020).

              Pada termin pertama, lanjut dia, sudah tersalurkan kepada 12,26 juta orang (98,86 persen)
              dengan nilai sebesar Rp 14,71 triliun. Sedangkan bantuan subsidi gaji pada termin kedua, telah
              tersalurkan kepada 11,04 juta orang (89 persen) dengan nilai sebesar Rp 13,2 triliun.
              "Kami informasikan bahwa saat ini penyaluran bantuan subsidi gaji atau upah telah sampai pada
              gelombang  atau  termin  kedua.  Adapun  data  penyaluran  BSU  per  14  Desember  2020
              menunjukkan bahwa realisasi BSU sudah mencapai Rp 27,96 triliun (93,94 persen)," paparnya.

              Memang  dirinya  akui,  secara  keseluruhan  termin,  penyaluran  bantuan  subsidi/upah  belum
              mencapai 100 persen. Lantaran terdapat sejumlah data rekening penerima yang bermasalah
              sehingga penyalurannya terhambat. Terutama pada termin pertama.

              "Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen. Pada termin pertama,
              berdasarkan laporan Bank Penyalur terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak
              dapat  ditransfer  sehingga  mengakibatkan  retur.  Atas  adanya  rekening  retur  tersebut,  kami
              kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk diperbaiki kembali," jelas dia.

              Setelah itu, kata Menaker, BPJS Ketenagakerjaan memiliki mekanisme sendiri terkait perbaikan
              data  rekening  penerima  yang  bermasalah.  Apabila  data  tersebut  telah  direvisi  maka  Bank
              Penyalur akan kembali menyalurkan bantuan subsidi gaji/upah.











































                                                           254
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260