Page 266 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 266

Kondisi  ini  sangat  mempengaruhi  perekonomian  nasional  Indonesia.  Oleh  karena  itu,  digagas
               perubahan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik melalui Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.

               Omnibus Law di klaster ketenagakerjaan sendiri lebih difokuskan pada aspek perlindungan pekerja
               (eksisting) dan perluasan lapangan kerja (untuk menampung pekerja baru).

               Untuk itu, tujuan dari gagasan Omnibus Law adalah menghilangkan tumpang tindih peraturan UU,
               efisiensi proses perubahan/pencabutan peraturan UU, dan menghilangkan ego sektoral.
               UU Cipta Lapangan Kerja

               Adapun Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja terdiri atas 11 klaster pembahasan dengan beberapa poin
               di dalamnya.
               Melansir paparan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, berikut adalah 11 klaster tersebut:

                   Penyederhanaan Perizinan Berusaha (55 UU)

                   Klaster ini terdiri atas izin lokasi dan tata ruang, izin lingkungan, IMB dan SLF, serta penerapan RBA
               pada 18 sektor.

                   Persyaratan Investasi (13 UU)

                   Klaster ini terdiri atas kegiatan usaha tertutup, bidang usaha terbuka (priority list), dan pelaksanaan
               investasi.
                   Ketenagakerjaan (3 UU)

                   Klaster  ini  terdiri  atas  upah  minimum,  outsourcing,  tenaga  kerja  asing  (TKA),  pesangon  PHK,
               sweetener, dan jam kerja.

                   Kemudahan dan Perlindungan UMKM (3 UU)

                   Klaster  ini  terdiri  atas  kriteria  UMK-M,  basis  data,  collaborative  processing, kemitraan,  insentif,
               pembiayaan, dan perizinan tunggal.
                   Kemudahan Berusaha

                   Klaster ini terdiri atas keimigrasian, paten, pendirian PT untuk UMK, hilirisasi minerba, perusahaan
               migas, dan badan usaha milik desa.
                   Dukungan Riset dan Inovasi

                   Klaster ini terdiri atas pengembangan ekspor dan penugasan BUMN/Swasta.

                   Administrasi Pemerintahan
                   Klaster ini terdiri atas penataan kewenangan, NSPK, diskresi, dan sistem serta dokumen elektronik.

                   Pengenaan Sanksi

                   Klaster  ini  terdiri  atas menghapus  sanksi  pidana atas  kesalahan  administrasi  dan  sanksi  berupa
               administrasi dan/atau perdata

                   Pengadaan Lahan

                   Klaster ini terdiri atas pengadaan tanah dan pemanfaatan kawasan hutan.
                   Investasi dan Proyek Pemerintah

                   Klaster  ini  terdiri  atas  pembentukan  lembaga  SWF  dan  pemerintah  menyediakan  lahan  dan
               perizinan.
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271