Page 326 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 326

"Itu lah persepsi, tapi belum tahu substansi utuh, terus dikomentari jadi bias, tunggu dulu. Jangan
               berpikir negatif dulu, tapi lihat secara positif karena pemerintah ingin menciptakan hal yang positif,"
               katanya.
                Moeldoko  pun  menyebut  sebenarnya  bila  ada  pihak-pihak  yang  tidak  puas,  maka  hal  itu  bisa
               disampaikan saat pemerintah membahas RUU Cipta Lapangan Kerja dengan DPR. Apalagi, rapat antara
               eksekutif dan legislatif biasanya dilangsungkan secara terbuka.
                 Selain  itu,  Moeldoko  juga  berjanji  akan  menggelar  pertemuan  dengan  berbagai  pihak  untuk
               mendengar aspirasi mengenai RUU tersebut. Sayangnya, ia belum bisa menjabarkan kapan sekiranya
               pertemuan itu dilakukan.
                "Nanti ada pertemuan yang bisa akomodir semua pihak, yang bisa mendengarkan. Public hearing
               masih ada baik di DPR maupun pemerintah, nanti ke Pak Airlangga," jelasnya.

                 Sebelumnya,  para  buruh  yang  tergabung  dalam  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)
               berdemonstrasi  menolak  omnibus  law  RUU  Cipta  Lapangan  Kerja  di  depan  Kompleks  Gedung
               DPR/MPR.

                Mereka menilai RUU itu dikhawatirkan akan menghilangkan upah minimum bagi buruh. Hal ini karena
               pemerintah berencana mengimplementasikan kebijakan upah per jam.
                "Pengenalan upah per jam akan mengakibatkan upah minimum bakal terdegradasi bahkan hilang.
               Buruh akan dihitung per jam dalam jam kerjanya. Kalau dia bekerja dalam satu bulan hanya 2 minggu,
               maka dapat dipastikan upahnya hanya sepertiga atau paling tinggi setengah dari nilai upah minimum
               yang berlaku di satu daerah tertentu," ucap Presiden KSPI Said Iqbal.

                Kemudian, aturan hukum ini juga mereka khawatirkan akan menghilangkan pesangon, membebaskan
               buruh  kontrak  serta  alih  daya  (    outsourcing    ),  mempermudah  masuknya  tenaga  kerja  asing,
               menghilangkan jaminan sosial, dan menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha.

                (uli/osc).
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331