Page 341 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 341

"Strategi investasi yang kami lakukan selalu mengutamakan hasil yang optimal untuk peserta dengan
               risiko yang terukur dengan tidak mengesampingkan prinsip  good governance  dan kehati-hatian,"
               ujarnya.
                Utoh  mencontohkan,  ketika  BP  Jamsostek  mulai  melihat  kecenderungan  pasar  saham  menjalani
               koreksi,  pihaknya  mulai  memperbesar  alokasi  pengembangan  dana  pada  instrumen  yang  bersifat
               fixed income  dalam bentuk SBN dan deposito. Instrument deposito 97 persen ditempatkan pada bank
               pemerintah.

                Kategori Blue Chip  Selain itu, terkait penempatan dana pada instrumen saham mayoritas merupakan
               saham kategori Blue Chip atau LQ45 yang mencapai sekitar 98 persen. Namun ada juga saham yang
               pernah di LQ45, namun sudah keluar seperti saham PGAS dan ANTM. Jumlah saham non-LQ45 hanya
               sekitar 2 persen besarannya dari total portofolio saham BP Jamsostek.

                "Kami pastikan BP Jamsostek hanya berinvestasi pada emiten BUMN, emiten dengan saham yang
               mudah diperjualbelikan, berkapitalisasi besar, memiliki likuiditas yang baik, dan memberikan deviden
               secara periodik. Jadi tidak ada investasi di saham yang dikategorikan gorengan," tegas Utoh.

                 Kemudian,  kinerja  pengelolaan  portofolio  saham  BP  Jamsostek  selama  2019  yang  menunjukkan
               return  total mencapai 7,6 persen, diharapkan masyarakat dapat meyakini dana BP Jamsostek aman.

                "Bentuk  transparansi  yang  kami  lakukan  seperti  menyajikan  laporan  keuangan  dan  laporan
               pengelolaan program hasil audit kepada publik," ujarnya.

                (fef).
   336   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346