Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 83

"Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka penciptaan lapangan
               kerja,  maka  pemerintah  jangan  keliru  menjadikan  masalah  upah,  pesangon,  dan  hubungan  kerja
               menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin.
                Iqbal mengutip hasil World Economic Forum yang mengatakan dua hambatan utama investor enggan
               datang  ke  Indonesia  adalah  masalah  korupsi  dan  inefisiensi  birokrasi.  Ia  meminta  masalah  tidak
               melebar ke nasib pekerja. "Jadi jangan menyasar masalah ketenagakerjaan," tegasnya.
                Sementara  itu,  Ketua  Harian  KSPI  Muhamad  Rusdi  mengatakan,  pemerintah  berusaha  menggaet
               investasi  asing  lewat  berbagai  insentif  seperti  16  paket  kebijakan  ekonomi  hingga  penerbitan  PP
               78/2015 tentang Pengupahan yang membatasi kenaikan upah. Dalam pandangan Rusdi, kebijakan
               tersebut gagal dilaksanakan pemerintah.

                "Kebijakan pemerintah menerbitkan PP 78/2015 untuk menahan laju kenaikan upah minimum telah
               berdampak  pada  turunnya  daya  beli  buruh  dan  masyarakat.  Selain  itu  juga  berdampak  pada
               stagnannya angka konsumsi rumah tangga," kata Rusdi.

                Daya beli yang menurun, kata Rusdi, juga terjadi akibat dicabutnya berbagai macam subsidi. Seperti
               kenaikan BBM, listrik, gas, hingga kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

                "Itulah  sebabnya,  kami  juga  menyuarakan  penolakan  terhadap  kenaikan  iuran  BPJS  Kesehatan.
               Karena kebijakan tersebut akan menurunkan daya beli masyarakat," tegasnya.

                "Upah yang dibatasi dan pencabutan subsidi membuat turunnya daya beli buruh formal dan informal
               [130 juta jiwa]. Sehingga kaum pekerja yang jumlahnya ratusan juta itu tidak bisa menyerap atau
               membeli produk hasil industri, UKM, dan jualan kaki lima. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi pun
               terhambat."    "Kalau  daya  beli  meningkat,  maka  konsumsi  akan  meningkat.  Dan  ketika  konsumsi
               meningkat, maka hal itu akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi," kata Rusdi.

                Untuk itu, KSPI mendesak agar Negara harus berpihak dan melindungi kaum buruh dan rakyat kecil
               yang lain. Negara tidak boleh abai apalagi justru lebih kuat keberpihakannya kepada para pengusaha
               hitam yang cenderung semena-mena.

                Aksi diklaim juga akan digelar di Aceh, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Lampung,
               Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo.

                Dengan mendatangi DPR RI dan DPRD di berbagai provinsi di Indonesia, KSPI mendesak para wakil
               rakyat  agar  berpihak  kepada  rakyat.  Dengan  menolak  regulasi  atau  kebijakan  yang  berpotensi
               merugikan kaum buruh dan rakyat Indonesia..

               Baca juga  artikel terkait OMNIBUS LAW  atau  tulisan menarik lainnya Andrian Pratama Taher
               (tirto.id - Sosial Budaya ) Reporter: Andrian Pratama Taher Penulis: Andrian Pratama Taher Editor:
               Maya Saputri
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88