Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 203

Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (  RUU Ciptaker  ) di berbagai platform media
              sosial. Bukhori justru mempertanyakan pemahaman artis dan influencer terhadap RUU Ciptaker.

              "Kira-Kira artisnya paham enggak? Artinya, kalau dia paham dan ada hubungannya, [tapi] setahu
              saya dalam [RUU Omnibus Law] Ciptaker yang 179 pasal itu tidak ada hubungannya dengan
              artis," ujar Bukhori saat berbincang dengan  CNNIndonesia.com  , Kamis (13/8).

              Ia menduga para artis serta influencer memiliki motif tertentu di balik langkah mempromosikan
              RUU Omnibus Law Ciptaker.

              "Artinya kalau ada satu artis yang begitu sangat gencar mempromosikan, berarti dia ada motif
              lain, apakah dia merasa isinya ini berpihak pada negeri dan bangsa atau dia ada motif lain," kata
              dia.

              Bukhori  pun  menyampaikan  bahwa  pembahasan  RUU  Omnibus  Law  Ciptaker  tak  bisa
              diselesaikan  sebelum  peringatan  hari  kemerdekaan  Republik  Indonesia  yang  jatuh  pada  17
              Agustus 2020, sebagaimana harapan pemerintah yang diungkapkan oleh Sekretaris Kemenko
              Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Menurutnya, jumlah pasal beserta turunan di RUU Omnibus
              Law Ciptaker banyak dan terlalu dipaksakan bila ingin dituntaskan sebelum 17 Agustus 2020.

              "Kalau mau menyelesaikan sebelum 17 Agustus tidak mungkin, ini ada 179 pasal yang masing-
              masing pasal punya turunan. Artinya, kalau ditotal semuanya sektiar 1300-an pasal, kalau dibuat
              halaman sekitar 1.028 halaman. Terlalu memaksakan kalau harus diselesaikan sekarang ini,"
              ujar Bukhori.


              Ia pun berharap pembahasan RUU Omnibus Law Ciptaker dapat dilakukan lebih substantif lagi
              di masa sidang DPR RI mendatang yang mulai berjalan besok, Jumat (14/8). Menurutnya, hal
              tersebut penting mengingat RUU Omnibus Law Ciptaker menyangkut berbagai aspek mulai dari
              ekonomi, sosial, budaya, hingga pendidikan.

              Sebelumnya,  Tenaga  Ahli  Kedeputian  Kantor  Staf  Presiden  Donny  Gahral  Adian  mengklaim
              pemerintah tak pernah menjalin kerja sama dengan artis dan influencer untuk mempromosikan
              RUU  Omnibus  Law  Ciptaker  lewat  media  sosial.  Donny  menyebut  tindakan  para  artis  dan
              influencer  itu spontanitas mereka sendiri.

              "Itu spontanitas. Enggak ada arahan dari pemerintah," ujar Donny saat dihubungi, Kamis (13/8).


              Senada, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim pemerintah tak mengajak kerja
              sama  sejumlah  artis  dan    influencer    Tanah  Air  dalam  mempromosikan  RUU  Omnibus  Law
              Ciptaker.


              "Sepengetahuan saya tidak ada (kerja sama dengan artis). Kalau pun mereka mau jadi influencer
              secara  sukarela,  malah  bagus,"  ungkap  Anggota  Komite  Investasi  Bidang  Komunikasi  dan
              Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo kepada  CNNIndonesia.com  , Kamis (13/8).

              Rizal  berpendapat  beberapa  artis  yang  ikut  mempromosikan  RUU  Omnibus  Law  Ciptaker
              kemungkinan  besar  karena  sadar beleid  cipta kerja  itu  memang penting.  Ia  mengaku  justru
              bersyukur dengan dukungan artis Tanah Air terhadap RUU Ciptaker.


              (mts/osc).

                                                           202
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208