Page 208 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 208
Judul Atasi Dampak Covid-19, Ida Fauziyah Dorong Perempuan Jadi
Penggerak Ekonomi Lokal
Nama Media rmoljabar.id
Newstrend Tenaga Kerja Mandiri
Halaman/URL https://rmoljabar.id/atasi-dampak-covid-19-ida-fauziyah-dorong-
perempuan-jadi-penggerak-ekonomi-lokal/
Jurnalis Yuslipar
Tanggal 2020-08-13 17:24:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia) Data pada Kemnaker RI dan
BP Jamsostek per April 2020 sampai 27 Mei 2020, terdapat 1.757.464 orang baik pekerja formal
dan informal yang terdampak Covid-19 yang membutuhkan perhatian dan bantuan stimulan dari
pemerintah untuk memberikan dampak positif dalam rangka meningkatkan perekonomian
masyarakat
positive - Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia) Perlu peranan semua pihak
untuk wujudkan pembangunan kualitas manusia yang baik, terlebih keterlibatan peran
pembangunan dapat menjadi motor penggerak baik di desa-desa maupun daerah perkotaan.
Salah satunya adalah peran perempuan dalam menggerakkan ekonomi lokal
negative - Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia) Akan tetapi perempuan masih
tergolong sebagai kelompok rentan yang sering terjebak dalam berbagai kesulitan seperti
kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan hingga perlakuan diskriminasi dari lingkungan
positive - Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia) Oleh karena itu perlu peran
serta pemerintah dalam membangkitkan keberdayaan perempuan dan membuktikan bahwa
perempuan layak untuk diperhitungkan, dan merupakan aset dan potensi penting bagi
keberlangsungan ekonomi bangsa walaupun negara sedang di ambang resesi akibat pandemi
covid-19
Ringkasan
Pandemi Covid-19 ini menyebar dengan skala yang begitu luas, masif dan dalam waktu singkat
sehingga memaksa seluruh masyarakat untuk berdiam diri di rumah agar virus tersebut tidak
menimbulkan dampak yang lebih berbahaya lagi.
207