Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 209

ATASI DAMPAK COVID-19, IDA FAUZIYAH DORONG PEREMPUAN JADI PENGGERAK
              EKONOMI LOKAL

              Pandemi Covid-19 ini menyebar dengan skala yang begitu luas, masif dan dalam waktu singkat
              sehingga memaksa seluruh masyarakat untuk berdiam diri di rumah agar virus tersebut tidak
              menimbulkan dampak yang lebih berbahaya lagi.

              Menurut Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, Ida Fauziyah, salah satu akibat yang paling
              dirasakan oleh masyarakat adalah pelemahan perekonomian yang ditadai dengan penurunan
              daya beli, yang akan berlajut dengan kehilangan pendapatan baik dari sektor swasta maupun
              UMKM. Sehingga pekerja ter-PHK dan yang dirumahkan menjadi tidak terhindarkan lagi.

              "Data  pada  Kemnaker  RI  dan  BP  Jamsostek  per  April  2020  sampai  27  Mei  2020,  terdapat
              1.757.464 orang baik pekerja formal dan informal yang terdampak Covid-19 yang membutuhkan
              perhatian dan bantuan stimulan dari pemerintah untuk memberikan dampak positif dalam rangka
              meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Ida dalam agenda Penyerahan Bantuan Program
              Pemberdayaan  Tenaga  Kerja  Mandiri  Kemenaker  RI  untuk  Kelompok  Pekerja  Perempuan
              terdampak Covid-19 di Purwakarta, Kamis (13/8).


              Untuk  itu,  pemerintah  melalui  Kementerian  Tenaga  Kerja  terus  berupaya  melakukan
              pemberdayaan  pada  kegiatan  wirausaha  baru  yang  merupakan  kegiatan  pemberdayaan
              masyarakat dengan sasaran utama adalah masyarakat penganggur dan setengah penganggur,
              terlebih pada kelompok pekerja perempuan yang terdampak pandemi.

              Menurutnya,  kegiatan  ini  bertujuan  menciptakan  lapangan  kerja  bagi  masyarakat  melalui
              kegiatan  pemberdayaan  dan  berkelanjutan,  sehingga  diharapkan  mampu  menekan  angka
              penganggur dan setengah penganggur.

              "Perlu peranan semua pihak untuk wujudkan pembangunan kualitas manusia yang baik, terlebih
              keterlibatan peran pembangunan dapat menjadi motor penggerak baik di desa-desa maupun
              daerah perkotaan. Salah satunya adalah peran perempuan dalam menggerakkan ekonomi lokal,"
              tuturnya.

              Peran perempuan dianggap sangat penting dan krusial selain sebagai motor penggerak ekonomi
              nasional dan pendukung proses distribusi, dapat pula menjadi ujung tombak proses pembuatan
              barang setengah jadi atau barang mentah menjadi barang yang layak jual dengan nilai ekonomis
              yang tinggi.

              "Akan tetapi perempuan masih tergolong sebagai kelompok rentan yang sering terjebak dalam
              berbagai  kesulitan  seperti  kekerasan  dalam  rumah  tangga,  kemiskinan  hingga  perlakuan
              diskriminasi dari lingkungan," ujarnya.

              Meski di era modern seperti ini perempuan seringkali dipandang kurang setara dengan laki-laki
              dalam  persamaan  kewajiban  dan  hak-haknya.  Mereka  dipandang  hanya  dapat  mengerjakan
              pekerjaan rumah tangga saja dan tidak lebih daripada itu.

              "Oleh karena itu perlu peran serta pemerintah dalam membangkitkan keberdayaan perempuan
              dan  membuktikan  bahwa  perempuan  layak  untuk  diperhitungkan,  dan  merupakan  aset  dan
              potensi  penting  bagi  keberlangsungan  ekonomi  bangsa  walaupun  negara  sedang  di  ambang
              resesi akibat pandemi covid-19," kata Ida Fauziyah.
                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214