Page 386 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 386

Meski begitu, dia tetap meminta agar HRD perusahaan dapat proaktif untuk menyetor norek
              pekerjanya yang memenuhi syarat untuk menerima BSU ini. Di antaranya, merupakan peserta
              aktif BPIamsostek dan upah dibawah Rp 5 juta per bulan

              Untuk syarat peserta aktif, Ida menyebut, tidak akan terbatas pada yang aktif mengiur saja. Bagi
              yang menunggak pun bakal diperhitungkan untuk menjadi penerima subsidi. "Sepanjang dia
              masih jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek, red) ya," jelas Ida.

              Sementara  untuk  penetapan  batas  upah  di  bawah  Rp  5  Juta  ini,  lanjut  dia,  tujuannya  ialah
              memperluas coivrage penerima bantuan. Selain itu, banyak juga pekerja yang meski bergaji Rp
              5 juta namun berkurang drastis pada masa pandemi ini. Entah karena efisiensi kantor ataupun
              pengurangan jam kerja yang akhirnya berpengaruh pada besaran upah yang diterima.

              "Kami memprioritaskan yang di bawah Rp 5 juta. Karena, kalau yang di atas itu dan mengalami
              pengurangan kan masih bisa survive ya sepertinya," papar Politisi Partai Kebangkitan Bangsa
              (PKB) tersebut


              Kebijakan ini pun tak lepas dari polemik. Ida mengaku, ada pertanyaan yang mampir soal kenapa
              harus pekerja yang masih aktif? Bukan mereka yang di-PHK ataupun lainnya. Menurutnya, justru
              kebijakan bantuan ini menyempurnakan trmtment yang diberikan oleh pemerintah sebelumnya
              dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 ini.


              "Semua  sudah.  Tinggal  pekerja  yang  memang  pendapatannya  banyak  yang  turun  drastis,"
              ungkap Ida.


              Pada bagian lain, mantan Anggota DPR RI ini menyampaikan jika DIPA usulan BSU ini segera
              rampung.  Kemarin,  usulan  sudah  disampaikan  pada  menteri  keuangan  dan  akan  dilengkapi
              dengan peraturan menteri ketenagakerjaan (permenaker) soal BSU tersebut.

              Meski begitu, permenaker ini belum bisa dikeluarkan. Karena masih akan dilakukan harmonisasi
              terlebih dahulu dengan peraturan pemerintah lainnya di


              Kementerian Hukum dan HAM.

              Terpisah, Presiden JokoWido-do menjelaskan, semua bantuan sosial akan diupayakan agar bisa
              segera  dikeluarkan.  Termasuk  di  dalamnya  bantuan  subsidi  upah  kepada  sekitar  15,7  juta
              pekerja non-ASN dan BUMN yang gaji bulanannya di bawah Rp 5 juta.

              ''Insya Allah dalam seminggu dua minggu ini ini sudah akan keluar," terangnya di Makodam III
              Siliwangi kemarin.

              Begitu  pula  bansos  produktif  untuk  13  juta  UMKM  senilai  Rp  2,4  juta  dan  bantuan-bantuan
              lainnya.  Diharapkan,  bantuan  tersebut  mampu  menjaga  daya  beli  masyarakat  di  bawah.
              ''Konsumsi  domestik  kita  juga  akan  naik,"  lanjut  mantan  Gubernur  DKI  Jakarta  itu.  sehigga
              diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

              Karena itu, Presiden meminta agar para kepala daerah segera merealisasikan belanja APBD-nya.
              Karena secara umum dia melihat anggaran-anggaran itu masih banyak yang disimpan di bank.

              "Masih Rp 170 triliun di bank," tuturnya. Artinya perlu kecepatan untuk menggunakan APBD,
              khususnya di kuartal ketiga yang akan berakhir pada September mendatang.
                                                           385
   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391