Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 54
Judul Pemulihan Ekonomi, Omnibus Law, dan Normal Baru
Nama Media Investor Daily
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg5
Jurnalis *
Tanggal 2020-08-14 05:06:00
Ukuran 259x208mmk
Warna Warna
AD Value Rp 90.650.000
News Value Rp 271.950.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Wihana Kirana Jaya (None) Solusi Membangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi
Ringkasan
Perbaikan tata kelola yang dapat meminimalkan biaya transaksi akan menstimulasi
perkembangan ekonomi. Demikian pemikiran dari New Institutional Economics (NIE) dari
tokohnya seperti Douglas C North, dan Oliver E Williamson dan Oliver Hart. Ketiganya guru besar
ekonomi dari AS, masing-masing peraih hadiah Nobel 1993, 2009, dan 2016.
Dasar pemikiran Omnibus Law atau Rancangan Un-dang-Undang (RUU) Cipta Kerja untuk
memberikan kemudahan berinvestasi atau berusaha bagi semua pelaku usaha dengan
memperbaiki tata kelola aturan, sejalan dengan filosofi dasar NIE, yakni Institutions matter.
PEMULIHAN EKONOMI, OMNIBUS LAW, DAN NORMAL BARU
Perbaikan tata kelola yang dapat meminimalkan biaya transaksi akan menstimulasi
perkembangan ekonomi. Demikian pemikiran dari New Institutional Economics (NIE) dari
tokohnya seperti Douglas C North, dan Oliver E Williamson dan Oliver Hart. Ketiganya guru besar
ekonomi dari AS, masing-masing peraih hadiah Nobel 1993, 2009, dan 2016.
Oleh Wihana Kirana Jaya *)
Dasar pemikiran Omnibus Law atau Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja untuk
memberikan kemudahan berinvestasi atau berusaha bagi semua pelaku usaha dengan
memperbaiki tata kelola aturan, sejalan dengan filosofi dasar NIE, yakni Institutions matter.
Dalam diskusi virtual bertajuk "Solusi Membangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi" akhir Juli
lalu, saya kemukakan bahwa (salah satu) permasalahan pelik soal investasi yang dihadapi
Indonesia adalah tumpang tindih regulasi dan birokrasi yang menyebabkan bottleneck investasi,
dan omnibus law menjadi solusi strategis. Pemulihan ekonomi membutuhkan aturan-aturan main
yang baik, yakni inklusif, konsisten dan berkepastian.
53