Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 8
Proyek yang kerap disebut banyak memiliki TKA dari China berada di kawasan industri nikel
Morowali, Sulawesi Tengah. Ada juga 500 TKA dari China yang kembali bekerja di Konawe,
Sulawesi Tenggara.
DERETAN ALASAN LUHUT DUKUNG MASUKNYA TENAGA KERJA ASING
Create Story Deretan Alasan Luhut Dukung Masuknya Tenaga Kerja Asing kumparanBISNIS
Konten Redaksi kumparan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
Pandjaitan menjadi salah satu menteri yang paling sering membicarakan tenaga kerja asing
(TKA) di Indonesia, terutama dari China.
Proyek yang kerap disebut banyak memiliki TKA dari China berada di kawasan industri nikel
Morowali, Sulawesi Tengah. Ada juga 500 TKA dari China yang kembali bekerja di Konawe,
Sulawesi Tenggara.
Tapi, dia menegaskan bukan berarti tunduk pada asing. Alasannya mendukung TKA masuk
Indonesia sebagai jembatan dalam menggerakkan agar melancarkan investasi dari pemodal
asing di dalam negeri.
Berikut kumparan rangkum alasan Luhut dukung masuknya tenaga kerja asing di Indonesia,
Jumat (14/8).
1. Harus Win-win Solution Luhut bukannya tidak tebal kuping pada pro kontra yang timbul
terkait tenaga kerja asing . Dia mengakui dirinya sering dikritik bahwa dirinya sebagai 'pembuka
jalan' tenaga kerja asing (TKA) masuk ke Indonesia.
Ia menjelaskan alasannya mendukung TKA masuk. Luhut menegaskan, tindakannya itu demi
kepentingan nasional, bukan untuk kepentingan asing.
"Banyak yang suka kritik saya memberikan kesempatan pada tenaga kerja asing, enggak betul
lah itu. Kan kita mesti win-win," ujar Luhut dalam rakernas Apindo secara virtual, Kamis (13/8).
Sekitar 500 TKA China kembali bekerja di Konawe, Sultra pada Juli lalu. Menurut Luhut hal
tersebut harusnya tidak dipermasalahkan oleh masyarakat.
Luhut menegaskan, impor tenaga kerja asing dilakukan karena ketersediaan pekerja terampil
yang kurang. Menurutnya untuk tahap awal, tenaga lokal tidak mencukupi membangun proyek
tersebut.
"Kalian harus mendidik tenaga kerja lokal karena kita enggak punya cukup. Mana ada yang bisa
cukup, di Konawe Utara mana yang cukup. Di Halmahera mana yang cukup? Kalau ada yang
bilang cukup, datang ke saya," ungkap Luhut dalam Webinar Investasi di Tengah Pandemi, Sabtu
(25/7).
3. Luhut soal TKA di Bintan: Mereka Melatih Kita dan Buka Lowongan Kerja Tak hanya di
Morowali dan Konawe, TKA terutama dari China juga ada di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Di situ, ada pembangunan proyek smelter alumina yang diharapkan beroperasi awal 2021.
"Proyek ini sudah jalan dan kami harap awal tahun depan sudah mulai produksi," kata Luhut di
Batam, Kepulauan Riau, Kamis (2/7).
Semula proyek tersebut ditargetkan berproduksi pada akhir tahun ini, namun tertunda karena
pandemi COVID-19. Industri itu akan mempekerjakan sekitar 20.000 orang, dan sekitar 1.800
hingga 2.000 orang di antaranya adalah tenaga kerja asing, sedangkan yang lainnya adalah
pekerja Indonesia.
7