Page 168 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 168

Presiden  KSPI  Said  Iqbal  mengatakan,  semua  serikat  buruh  memang  mendukung  upaya
              pemerintah  untuk  melawan  pandemi  dengan  program  vaksinasi,  tapi  terkecuali  program
              vaksinasi komersialisasi.

              "KSPI dengan tegas menolak komersialisasi vaksin atau yang kita sebut dengan vaksin berbayar.
              Baik  itu  vaksin  gotong  royong  yang  diselenggarakan  oleh  perusahaan  atau  vaksinasi  yang
              diselenggarakan oleh jaringan Kimia Farma yang merupakan BUMN milik negara," ujar Said saat
              jumpa pers virtual, Kamis (15/7/2021).

              Said menjelaskan, alasan KSPI menolak vaksin berbayar seperti vaksin gotong royong adalah
              karena  besar  kemungkinan  ketika  perusahaan  tidak  memiliki  dana  sehingga  tidak  mampu
              membayar vaksin, otomatis beban diberikan kepada karyawan untuk membayar.

              "Sama kayak antigen. Pada tahap awal rapid tes antigen ditanggung oleh perusahaan, tapi ketika
              dana perusahaan tidak mencukupi maka buruh yang dikenakan biaya," jelas Said.

              Hal ini pun menurut Said, akan dimanfaatkan oleh kelas menengah ke atas. "Jadi menengah ke
              bawah disuruh antre. Ini enggak boleh, melanggar konstitusi," tegas Said.

              Said  menyebutkan,  apabila  alasan  Menteri  BUMN  menyelenggarakan  vaksin  berbayar  agar
              terhindar dari antre, lebih baik menyelenggarakan program vaksin melalui BPJS.

              "Buka jaringan BPJS, itu paling lengkap providernya, agar masyarakat tidak perlu mengantre
              kalau memang itu alasannya. Jelas, kaum buruh dengan tegas menolaknya," tegas Said Iqbal.


















































                                                           167
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173