Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 40
Saat serah terima jabatan Menaker, pada 23 Oktober 2019, Ida menyatakan, dirinya akan
melanjutkan program kerja yang sudah dirintis menteri sebelumnya, M Hanif Dhakiri. Dia juga
akan mengelola organisasi ke-menterian dengan lebih baik.
Paradigma BLK
Salah satu program Hanif yang populer adalah "3R BLK" yang berarti reorientasi, revitalisasi, dan
rebranding BLK. Lewat program itu, dia menginginkan perubahan paradigma pengelolaan BLK
agar lebih relevan dengan kebutuhan industri. (Kompas, 25/10/2019)
Direktur Utama PT Lippo Karawaci John Riady mengingatkan, lulusan pendidikan vokasi harus
mampu beradaptasi dengan perubahan industri. Mereka harus siap untuk senantiasa belajar dan
mengasah kemampuan diri. Untuk itu, dapat dipertimbangkan revitalisasi BLK dan penguatan
sistem technical and further education.
BLK dapat menyegarkan keterampilan pekerja yang sudah tak relevan dengan kebutuhan
industri. Sistem technical and further education akan menjadi pusat stan-dardisasi kompetensi
yang dibutuhkan di era gig economy. (Kompas, 6/12/2019)
Ida mengakui, pekerjaan baru lebih banyak sebenarnya daripada yang hilang. Tinggal angkatan
kerja kita, lulusan perguruan tinggi dan SMK sesuai dengan kebutuhan pekerjaan baru itu. Atau
mereka yang sudah bekerja beralih. Ini butuh reskilling.
Hal itu mudah dilakukan melalui pelatihan vokasi, termasuk di BLK. Saat ini sejumlah BLK melatih
tenaga yang keterampilannya dibutuhkan di pasar internasional, seperti tenaga ahli las bawah
air, tenaga ahli madya mode dan tekstil, selain yang terkait digital. Peserta didik di BLK pun
sebagian bergelar sarjana.
Calon pekerja migran boleh bekerja di luar negeri jika punya kompetensi. Kompetensi itu
disiapkan melalui BLK. Saat ini baru ada 15 BLK yang dikelola pemerintah pusat, dan hingga
2024 ditargetkan setiap provinsi akan memiliki BLK, selain BLK yang dikelola pemerintah daerah
dan komunitas, yang jumlahnya hingga 2020 sebanyak 2.127 unit. Tahun 2021 akan dibangun
lagi sekitar 1.000 BLK komunitas. BLK itu harus mengikuti perkembangan dunia usaha dan
industri. (AGE/HAM/TRA)
Materi ini adalah hasil kerja-sama Harian Kompas dan Kementerian Tenaga Kerja.
caption :
Peserta uji kompetensi memakai pelindung muka saat mengelas logam di Tempat Uji Kompetensi
Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta, 17 Juni 2021. BLK kini mengembangkan
kompetensi las bawah air yang dibutuhkan pasar global.
Pelatihan kerja yang berorientasi pada pasar kerja merupakan suatu keharusan sehingga akan
menguntungkan berbagai pihak, baik pihak pencari kerja maupun pengguna tenaga kerja. (Mo-
chamad Sulchan, tesis "Manajemen Pelatihan Kerja di Balai Latihan Kerja Industri Semarang",
Universitas Negeri Semarang, 2007) Dalam laporannya tahun 2020, Forum Ekonomi Dunia
memperkirakan akan ada 85 juta pekerjaan yang hilang pada 2025, tetapi akan muncul 97 juta
jenis pekerjaan baru. Saat itu akan terjadi keseimbangan antara human skill, keterampilan
manusia, dan mesin.
39