Page 110 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 110

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan dunia
              usaha menyayangkan keputusan tersebut dan telah mengambil sejumlah langkah lanjutan.
              Pertama, meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk memberikan sanksi kepada
              kepala  daerah  yang  telah  melawan  hukum  regulasi  ketenagakerjaan,  terutama  perihal
              pengupahan.

              "Sebab, hal itu berpotensi menimbulkan iklim tidak kondusif bagi dunia usaha dan perekonomian
              nasional," ujarnya, Senin (20/12).

              Kedua,  meminta  Menteri  Dalam  Negeri  memberikan  pembinaan  atau  sanksi  kepada  kepala
              daerah, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Unsur pembinaan ini merupakan
              amanat UU No.23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.

              Ketiga, Apindo akan menggugat revisi tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika
              Gubernur Anies benar-benar mengimplementasikan regulasi perubahan tersebut.

              Keempat, pelaku usaha mengimbau seluruh perusahaan di Jakarta untuk tidak menerapkan revisi
              UMP DKI Jakarta 2022 sembari menunggu keputusan PTUN yang berkekuatan hukum tetap.

              "Namun, tetap mengikuti Kepgub DKI Jakarta No. 1395/2021 yang ditetapkan pada 19 November
              2021," kata Hariyadi.

              Menurut dia, Anies melanggar regulasi pengupahan yang berlaku saat ini, yaitu PP No.36/2021
              tentang  Pengupahan,  Pasal  26  mengenai  cara  perhitungan  upah  minimum  dan  Pasal  27
              mengenai UMP.

              Selain itu, kata Hariyadi, juga bertentangan dengan Pasal 29 tentang waktu penetapan upah
              minimum yang selambat-lambatnya ditetapkan pada 21 November 2021.

              Dunia usaha, lanjutnya, tidak dimintai pendapat dalam proses revisi tersebut, khususnya Apindo
              DKI Jakarta sebagai bagian dari Dewan Pengupahan Daerah unsur pengusaha.
              Dengan  revisi  UMP  DKI  Jakarta  2022  tersebut,  upaya  untuk  mengembalikan  prinsip  upah
              minimum sebagai jaring pengaman sosial (JPS) bagi pekerja pemula tanpa pengalaman tidak
              terwujud.

              Dalam kaitan itu, Ketua Umum DPP Apindo DKI Jakarta Diana Dewi menambahkan pengusaha
              tidak mempermasalahkan besaran angka revisi tetapi lebih ke dasar penetapan yang jauh dari
              ketentuan yang berlaku.

              "Kami mempersoalkan formula apa yang dipakai, sehingga angka terbaru berbeda dengan yang
              disepakati."

              Di sisi lain, Gubernur Anies menjadikan kajian Bank Indonesia tentang proyeksi pertumbuhan
              ekonomi Indonesia pada 2022 yang mencapai 4,7%-5,5% dan inflasi yang diprediksi terkendali
              pada posisi 3% sebagai dasar revisi penetapan kenaikan UMP.

              DKI Jakarta sendiri menjadi segelintir provinsi yang menaikkan UMP di atas 3% untuk 2022.
              Kementerian Ketenagakerjaan sebelumnya mengumumkan rata-rata kenaikan UMP berkisar 1,09
              % dengan mengacu pada formula penghitungan UMP terbaru.

              Direktur  Eksekutif  Institute  for  Development  of  Economics  and  Finance  Tauhid  Ahmad
              berpendapat revisi kenaikan 2022 merupakan salah satu cara untuk menjaga daya beli pekerja.
              Pasalnya, kenaikan upah yang lebih rendah daripada tingkat inflasi bisa menggerus upah riil
              masyarakat.

                                                           109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115