Page 263 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 263

Khairul mengatakan PP 36 Tahun 2021 tentang pengupahan merupakan turunan dari UU Cipta
              Kerja. Ia mengatakan formula di beleid itu juga sudah sesuai dengan data Badan Pusat Statistik
              atau BPS. Sehingga, menurut Kemnaker, ketentuan tersebut harusnya ditaati dan dilaksanakan.

              "Yang pasti pelaksanaannya yang berkaitan dengan substansi upah, Kemnaker akan mengawal
              pemberlakuan PP 36/2021 soal upah," ujar Khairul.

              Kemnaker juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait adanya kebijakan
              pemerintah daerah yang tak sesuai dengan beleid Kemnaker tersebut.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan upah minimum
              provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen atau naik Rp 225.667
              dari UMP 2021. Dengan demikian, UMP DKI Jakarta tahun 2022 direvisi menjadi Rp 4.641.854.

              Keputusan itu pun dipersoalkan salah satunya oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo.
              Apindo  menilai  Anies  telah  melanggar  regulasi  Pengupahan  yang  berlaku  saat  ini,  terutama
              Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yaitu pasal 26 mengenai cara
              perhitungan upah minimum dan pasal 27 mengenai Upah minimum provinsi.

              "Selain itu revisi ini bertentangan dengan pasal 29 tentang waktu penetapan Upah Minimum
              yang  selambat-lambatnya  ditetapkan  pada  tanggal  21  November  2021,"  ujar  Ketua  Umum
              Apindo Hariyadi Sukamdani.

              Hariyadi mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara sepihak melakukan revisi UMP DKI
              Jakarta 2022 tanpa memperhatikan pendapat dunia usaha, khususnya Apindo DKI Jakarta yang
              menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai unsur dunia usaha.

              Dewan Pengupahan Daerah terdiri dari unsur tripartit, antara lain pemerintah, serikat pekerja,
              dan pengusaha.







































                                                           262
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268