Page 265 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 265

DIPROTES NAIKKAN UMP 5,1%, ANIES: MASAK 0,8 PERSEN? INI AKAL SEHAT AJA

              Kenaikan  Upah Minimum  Provinsi  (UMP)  DKI  Jakarta  menuai  protes  di  kalangan  pengusaha.
              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  meminta  seluruh  pihak  dapat  objektif  melihat  situasi
              perekonomian saat ini yang semakin membaik dalam menentukan besaran UMP.

              "Jadi saya ingin sampaikan ke semua cobalah objektif, tahun lalu yang sulit saja itu 3,3%. Tahun
              ini ekonomi sudah bergerak, masa kita masih mengatakan 0,8 itu sebagai angka yang pas. Ini
              akal sehat aja nih, kan common sense," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka
              Selatan, Jakarta Pusat, Seni (20/12/2021).

              Anies awalnya mengatakan kenaikan UMP hanya sebesar 0,8 persen jika mengacu pada formula
              UMP yang diatur pemerintah. Sedangkan pada 2020, kenaikan UMP mencapai 3,3%. Padahal
              saat itu kondisi ekonomi sedang terpuruk akibat pandemi COVID-19. Atas hal ini Pemprov DKI
              memutuskan untuk merevisi UMP DKI.

              "Karena itulah kita putuskan 5,1 persen dan kami harap ini bisa dilihat secara bijaksana demi
              kebaikan semuanya," jelasnya.

              Eks Mendikbud itu juga meyakini, pengusaha sudah terbiasa dengan kenaikan UMP. Pasalnya,
              setiap tahunnya UMP DKI selalu naik di kisaran 8,6 persen. Bahkan di situasi pandemi COVID-
              19 sekalipun, UMP tetap naik sekitar 3%.

              "Para pengusaha juga sudah terbiasa bahwa UMP di Jakarta itu selama 6 tahun terakhir rata-
              rata-nya naik sekitar 8,6%. Artinya, dunia usaha sudah terbiasa dengan kenaikan sekitar 8,6%,"
              sebutnya.

              "Tahun lalu terjadi krisis kan karena pandemi. Dalam kondisi berat seperti tahun lalu saja itu
              naiknya 3,3 persen," sambungnya.
              Sebelumnya diberitakan, pengusaha meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian
              dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memberikan sanksi kepada kepala daerah
              yang melanggar aturan tentang pengupahan, termasuk di dalamnya Gubernur DKI Jakarta Anies
              Baswedan.

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia
              dalam hal ini menilai Anies yang merevisi upah minimum provinsi (UMP) 2022 telah melanggar
              peraturan yang ada, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
              "Kita meminta kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan sanksi kepada kepala
              daerah yang telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan terutama dalam hal pengupahan,"
              kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers, Senin (20/12).

              Menurutnya, kepala daerah seperti Anies Baswedan yang melawan hukum, dalam hal ini tentang
              pengupahan berpotensi menimbulkan iklim yang tidak kondusif bagi hubungan industrial dan
              bagi perekonomian nasional.














                                                           264
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270