Page 267 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 267

provinsi  (UMP)  sesuai  hasil  revisi  Gubernur  DKI  Jakarta,  Anies  Baswedan  mengumumkan
              kenaikan upah minimum provinsi (UMP) di DKI Jakarta naik sebesar 5,1 persen atau Rp225.667,
              pada Sabtu (18/12) lalu.

              Terkait hal itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
              Indonesia mengimbau para pengusaha di DKI Jakarta untuk tidak menerapkannya.

              Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani menilai, Anies Baswedan telah melanggar ketentuan
              Peraturan Pemerintah (PP) No 36/2021 tentang Pengupahan.

              Para pengusaha pun disebut akan menggugat Anies Baswedan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
              (PTUN).

              "Mengimbau seluruh perusahaan di Jakarta untuk tidak menerapkan revisi UMP DKI Jakarta 2022
              sembari menunggu keputusan PTUN berkekuatan hukum tetap," kata Hariyadi saat konferensi
              pers virtual, pada Senin (20/12).

              Namun,  kata  Hariyadi,  gugatan  ke  PTUN  akan  dilayangkan  jika  Anies  Baswedan  sudah
              mengeluarkan peraturan gubernur (pergub) baru soal revisi besaran UMP DKI Jakarta 2022 itu.

              "Kami  tunggu  pergub-nya,  kalau  sudah  ada  langsung  kami  ajukan  (gugatan  ke  PTUN).  Jadi
              begitu pergub keluar, Apindo dan Kadin DKI akan langsung lakukan gugatan," tegasnya.

              Saat ini, lanjut Hariyadi, para pengusaha di kedua asosiasi tengah menyusun surat pernyataan
              keberatan kepada Anies Baswedan terkait pengumuman revisi UMP DKI Jakarta 2022.

              Surat baru disiapkan lantaran Anies mengumumkan revisi UMP pada Sabtu lalu.

              "Untuk surat segera kami siapkan bahwa terhadap langkah tersebut, kami merasa keberatan,"
              ucapnya.

              Hariyadi menilai keputusan Anies merevisi UMP DKI Jakarta 2022 memberi dampak negatif bagi
              pengusaha. Pasalnya, perusahaan semakin sulit menerapkan upah berdasarkan struktur upah
              dan skala upah (SUSU).


              Padahal, Kementerian Ketenagakerjaan ingin perusahaan menyusun upah bagi pekerja dengan
              masa kerja di atas satu tahun melalui skema SUSU.

              Penyusunan  upah  berdasarkan  SUSU  sendiri  dimaksudkan  agar  ada  upah  berjenjang  bagi
              pekerja sesuai berpengalaman, jabatan, produktivitas, dan lainnya.

              "Maka ruang untuk menerapkan struktur dan skala upah jadi sulit, karena ruang untuk (kenaikan)
              upah pekerja di atasnya jadi sempit," pungkas Hariyadi.




















                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272