Page 344 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 344

ANIES REVISI UMP, PENGUSAHA: PELANGGARAN JADI CATATAN, APALAGI KALAU
              MAU NYAPRES
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menaikkan nilai upah minimum provinsi (UMP) 2022
              sebesar 5,1 persen atau Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854 ( UMP Jakarta 2022 ). Sedangkan
              UMP 2021 DKI Jakarta berada di angka Rp 4.416.186.

              Kebijakan menaikkan UMP Jakarta 2022 sebesar 5,1 persen merupakan revisi dari keputusan
              sebelumnya,  di  mana  pada  pertengahan  bulan  November  lalu  Anies  sudah  menaikkan  UMP
              sekitar 0,85 persen atau sebesar Rp 38 ribuan, meski kemudian Anies Baswedan meralatnya.

              Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo ), menyatakan
              keberatan atas kenaikan upah minimum di Ibu Kota pada 2022 yang terbaru.

              "PP No 36 Tahun 2021 itu tidak mengenal perubahan. Kalau sudah diputuskan ya jalan," ucap
              Ketua Umum Apindo, Hariyadi dikutip dari Kompas TV, Senin (20/12/2021).

              Ia  bilang,  keputusan  Pemprov  DKI  Jakarta  membuat  dunia  usaha  cemas.  Bahkan,  menurut
              Hariyadi, kebijakan UMP DKI Jakarta 2022 itu bisa jadi preseden buruk apabila Anies Baswedan
              ingin maju dalam persaingan di Pilpres 2024.

              "Ini strong message ya dari kita. Bahwa pemerintah DKI Jakarta melanggar aturan. Kalau ada
              pelanggaran itu nanti akan jadi catatan, apalagi kalau mau nyapres," tegasnya.

              Saat ini, Apindo dan Kadin Jakarta tengah menunggu Peraturan Gubernur terkait revisi UMP
              Jakarta 2022. Jika Pergubnya keluar, mereka akan langsung mengajukan gugatan ke Pengadilan
              Tata Usaha Negara (PTUN).

              Sebelumnya, Apindo juga mengimbau kepada seluruh perusahaan di DKI Jakarta tidak mengikuti
              UMP Jakarta 2022 yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, senilai Rp 4,64 juta.

              Imbauan ini menyusul adanya revisi kenaikan UMP DKI Jakarta oleh Anies dari yang hanya naik
              0,85 persen menjadi 5,1 persen atau sebesar Rp 225.667 dari UMP 2021.

              Hariyadi Sukamdani mengatakan, kenaikan upah tersebut melanggar aturan yang berlaku yakni
              PP Nomor 36 tahun 2021, sehingga pihaknya bakal menggugat Anies ke PTUN.

              "Kami imbau seluruh perusahaan di DKI Jakarta untuk tidak menerapkan revisi upah minimum
              DKI yang telah diumumkan oleh Gubernur DKI, sambil menunggu keputusan PTUN berkekuatan
              hukum tetap," kata Hariyadi.

              Hariyadi  menuturkan,  revisi  besaran  upah  bertentangan  dengan  Pasal  29  tentang  waktu
              penetapan Upah Minimum yang selambatnya ditetapkan pada 21 November 2021.

              Apalagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan revisi secara sepihak, tanpa pendapat dunia
              usaha. Apindo DKI Jakarta yang menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai unsur
              dunia usaha (pengusaha) merass tidak diajak berpartisipasi.

              Dia  mengimbau,  pengusaha  hanya  perlu  mengikuti  aturan  sebelumnya,  yakni  Keputusan
              Gubernur DKI Jakarta no. 1395 Tahun 2021 yang ditetapkan tanggal 19 November 2021.
              "Jadi kita akan menunggu hasil keputusan PTUN itu dan selama menunggu, maka kami imbau
              seluruh perusahaan di DKI Jakarta tidak menerapkan revisi tersebut, karena sudah melanggar
              ketentuan PP," beber dia.




                                                           343
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349