Page 352 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 352

Negeri (Mendagri) dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) memberikan sanksi kepada Gubernur
              DKI  Jakarta  Anies  Baswedan.  Permintaan pemberian  sanksi  ini  dikarenakan  keputusan  Anies
              Baswedan yang merevisi upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022.



              ALASAN PENGUSAHA MINTA MENDAGRI & MENAKER BERI SANKSI GUBERNUR DKI

              Permintaan pemberian sanksi ini dikarenakan keputusan Anies Baswedan yang merevisi upah
              minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022.
              Kalangan pengusaha meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) memberikan sanksi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

              Permintaan pemberian sanksi ini dikarenakan keputusan Anies Baswedan yang merevisi upah
              minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022.

              "Apindo bersama Kadin, kami meminta Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan sanksi
              kepada kepala daerah yang telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama dalam
              hal  pengupahan,  karena  hal  tersebut  berpotensi  menimbulkan  iklim  tidak  kondusif  bagi
              hubungan  industrial  dan  perekonomian  nasional,"  kata  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  dalam  konferensi  pers  daring  di  Jakarta,  Senin
              (20/12/2021) seperti dilansir dari Antara.

              Hariyadi  mengatakan  dunia  usaha  juga  meminta  kepada  Menteri  Dalam  Negeri  untuk
              memberikan  pembinaan  atau  sanksi  kepada  kepala  daerah  yang  tidak  memahami  peraturan
              perundangan sehingga mengakibatkan melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat
              UU 23 tahun 2014, Pasal 373.

              Pengusaha  juga  akan  menggugat  aturan  revisi  tersebut  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara
              (PTUN) yang dikoordinasikan oleh Apindo DKI Jakarta. Namun, lanjut Hariyadi, pihaknya baru
              akan melayangkan gugatan setelah revisi UMP resmi diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub)
              terbit.

              "Kami  juga  mengimbau  perusahaan  untuk  tidak  menerapkan  revisi  UMP  DKI  yang  telah
              diumumkan  Gubernur  DKI  sambil  menunggu  keputusan  PTUN  berkekuatan  hukum  tetap,"
              katanya.

              Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz, dalam kesempatan
              yang sama menilai revisi UMP DKI Jakarta keluar dari jalur yang telah disepakati bersama.

              Ia pun menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta karena hal itu akan berdampak pada
              kepastian hukum dalam berinvestasi.

              "Sangat aneh Pak Gubernur menetapkan jilid kedua, mungkin ada jilid ketiga lagi. Ini sekiranya
              yang sangat disayangkan. Kami hanya membutuhkan kepastian hukum, tidak berubah-ubah.
              Bukan masalah naik turunnya tapi dengan perubahan seperti itu jadi kami sebagai pelaku usaha
              kurang bisa memproyeksikan jalannya usaha itu," katanya.

              Adi menuturkan revisi UMP tersebut tentu akan berdampak pada sejumlah kegiatan usaha, mulai
              dari pembelian bahan produksi, proses produksi, manajemen hingga pelayanan.
              "Kiranya Bapak Anies Baswedan tetap berpedoman pada regulasi yang ada, yaitu UU Cipta Kerja
              dan PP 36/2021 tentang Pengupahan," katanya.




                                                           351
   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357