Page 435 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 435

Sebab saat ini, penyandang disabilitas yang menggunakan internet memiliki prevalensi bekerja
              lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan internet (masing-masing 49.4 persen dan 19.4
              persen).

              Meski demikian, Ida memandang masalah penggunaan internet tidak hanya masalah permintaan
              (misalnya, pengguna), tetapi juga masalah pasokan (misalnya, ketersediaan provider).

              "Oleh sebab itu, berbagai program pelatihan kepada para penyandang disabilitas tentang cara
              menggunakan  komputer  dan  internet  untuk  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan
              mereka merupakan suatu kebutuhan, akan tetapi permasalahan akan tetap muncul jika tidak
              ada penyedia internet di daerah tersebut, " kata Ida saat membuka Acara Opening Ceremony
              Program Thisable Summit 2021 secara virtual di Jakarta, Senin (20/12/2021).

              Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia, 2011, setidaknya terdapat
              satu miliar penduduk di dunia yang hidup dengan satu atau beberapa bentuk disabilitas.

              Di Indonesia sendiri, pada tahun 2020 terdapat 17.9 juta orang dengan disabilitas. Rinciannya
              mereka yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 8.13 juta orang. Sementara itu, mereka yang
              berjenis kelamin perempuan berjumlah sebanyak 9.82 juta orang.

              Di sisi lain, data menunjukkan sebagian besar penyandang disabilitas bekerja berstatus sebagai
              pekerja  informal.  Sekitar  tiga  perempat  pekerja  penyandang  disabilitas  memiliki  pekerjaan
              informal dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah ini tentu lebih tinggi dari pekerja umum yang
              persentasenya sebesar 55,7 persen bekerja di sektor informal pada tahun 2019.

              Masih  berdasarkan  data,  penyandang  disabilitas  yang  tinggal  di  pedesaan  justru  memiliki
              peluang lebih besar untuk bekerja dibandingkan yang ada di perkotaan. Hal ini disebabkan oleh
              daerah pedesaan memiliki ketersediaan lapangan kerja di sektor tradisional dengan keterampilan
              rendah.

              "Banyak  penyandang  disabilitas  yang  bekerja  di  sektor  pertanian  sebagai  pekerja  pertanian
              terampil.  Di  daerah  perkotaan,  yang  pekerjaannya  membutuhkan  keterampilan  yang  lebih
              kompleks,  penyandang  disabilitas  memiliki  lebih  sedikit  kesempatan  untuk  dipekerjakan,"
              katanya.

              Pemerintah melalui kemnaker, lanjut Ida, telah melakukan beberapa upaya untuk menciptakan
              pasar kerja yang adaptif bagi penyandang disabilitas.

              Di antaranya yakni memperkuat akses informasi pasar kerja untuk penyandang disabilitas melalui
              Layanan  Informasi  Ketenagakerjaan  Disabilitas  dalam  Karier  Hub  pada  Sistem  Informasi
              Ketenagakerjaan  (SISNAKER);  memperkuat  jejaring  informasi  pasar  kerja  melalui  integrasi
              informasi  portal  website  penyedia  lowongan  penyandang  disabilitas,  online  dengan  Disnaker
              kabupaten/Kota, atau melalui layanan langsung.

              "Kemnaker juga melakukan pemberdayaan tenaga kerja penyandang disabilitas melalui program
              kewirausahaan sebagai bagian dari program perluasan kesempatan kerja, " ujar Ida Fauziyah.














                                                           434
   430   431   432   433   434   435   436   437   438   439   440