Page 44 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 44

Hariyadi  menuturkan,  revisi  besaran  upah  bertentangan  dengan  Pasal  29  tentang  waktu
              penetapan Upah Minimum yang selambatnya ditetapkan pada 21 November 2021.
              Apalagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan revisi secara sepihak, tanpa pendapat dunia
              usaha.

              Apindo DKI Jakarta yang menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai unsur dunia
              usaha (pengusaha) merass tidak diajak berpartisipasi.

              Dia  mengimbau,  pengusaha  hanya  perlu  mengikuti  aturan  sebelumnya,  yakni  Keputusan
              Gubernur DKI Jakarta no. 1395 Tahun 2021 yang ditetapkan tanggal 19 November 2021.

              "Jadi kita akan menunggu hasil keputusan PTUN itu dan selama menunggu, maka kami imbau
              seluruh perusahaan di DKI Jakarta tidak menerapkan revisi tersebut, karena sudah melanggar
              ketentuan PP," beber dia.
              Lebih  lanjut  dia  meminta  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  untuk  memberi  sanksi
              kepada kepala daerah, dalam hal ini Anies Baswedan, karena telah melawan hukum regulasi
              ketenagakerjaan terutama dalam hal pengupahan.

              Dia pun meminta kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan pembinaan atau
              sanksi kepada Anies karena tidak memahami peraturan perundangan yang berlaku.

              "Karena hal tersebut berpotensi menimbulkan iklim yang tidak kondusif bagi hubungan industrial
              dan perekonomian nasional," pungkas Hariyadi.

              Anies Baswedan Revisi UMP Jakarta 2022 Kabar baik bagi para pekerja di wilayah DKI Jakarta.
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP)
              DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85% menjadi 5,1% atau naik Rp 225.667 dari UMP 2021.

              Dengan demikian, UMP DKI Jakarta tahun 2022 direvisi menjadi Rp 4.641.854.

              "Dengan kenaikan Rp 225.000 per bulan, maka para pekerja dapat menggunakannya sebagai
              tambahan keperluan sehari-hari," ujar Anies melalui siaran pers resmi, Sabtu (18/12/2021).


              Selain  itu,  kata  dia,  melalui  revisi  kenaikan  UMP  tersebut,  Pemprov  DKI  berharap  daya  beli
              masyarakat maupun para pekerja tidak turun.

              Anies  menegaskan,  keputusannya  menaikkan  UMP  didasarkan  atas  asas  keadilan  bagi  para
              pekerja,  perusahaan,  dan  Pemprov  DKI  Jakarta.  Terlebih  lagi,  ujar  Anies,  pada  enam  tahun
              terakhir, rata-rata kenaikan UMP DKI Jakarta adalah 8,6%.

              "Kami  menilai  kenaikan  5,1%  ini  suatu  kelayakan  bagi  pekerja  dan  tetap  terjangkau  bagi
              pengusaha," kata dia.

              Menurut Anies, kenaikan UMP 5,1% sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat,
              juga bentuk apresiasi bagi para pekerja dan menjadi suntikan semangat bagi perekonomian dan
              dunia usaha.

              "Harapan kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," kata
              dia.

              Adapun keputusan merevisi UMP tahun 2022 didasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya,
              kajian Bank Indonesia yang menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022
              mencapai 4,7% sampai 5,5%, sehingga inflasi akan terkendali pada posisi 3% (2%-4%).



                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49