Page 461 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 461

benar ditetapkan perubahan kenaikan UMP ini," Kepala Biro Humas Kemenaker Chairul Fadhly
              Harahap, Minggu (19/12/2021) seperti dilansir Bisnis.


              KEMENAKER SESALKAN REVISI KENAIKAN UMP DKI JAKARTA, AKAN BERI SANKSI?

              JAKARTA  --  Kementerian  Ketenagakerjaan  menyesalkan  langkah  Pemerintah  Provinsi  DKI
              Jakarta  yang  merevisi  besaran  kenaikan  UMP  2022  dari  0,85  persen  menjadi  5,1  persen.
              Kementerian menyatakan bakal terus menjalankan ketentuan terbaru dalam penetapan UMP.
              "Kami sangat menyesalkan dengan keputusan yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
              jika benar-benar ditetapkan perubahan kenaikan UMP ini," Kepala Biro Humas Kemenaker Chairul
              Fadhly Harahap, Minggu (19/12/2021) seperti dilansir Bisnis.

              Chairul  mengatakan  seluruh  provinsi telah  menetapkan  UMP  dengan  formula  yang  mengacu
              pada Peraturan Pemerintah No. 36/2021 tentang Pengupahan. Sejauh ini hanya DKI Jakarta
              yang melakukan perubahan setelah mengirimkan surat ke Kementerian Ketenagakerjaan.

              "Kementerian Ketenagakerjaan tetap menjalankan amanat Undang-Undang No. 11/2020 tentang
              Cipta Kerja yang mana turunannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 36/2021 tentang
              Pengupahan, sehingga kita tetap harus mengacu itu," tambahnya.

              Adapun  mengenai  kebijakan  pemerintah  daerah  yang  tidak  sesuai  dengan  regulasi,  Chairul
              mengatakan Kemenaker menyerahkan mekanisme penindakan sesuai dengan Undang-Undang
              No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.

              "Artinya ini menjadi urusan dari kementerian teknis terkait. Jadi mengalir saja bagaimana nanti
              prosesnya ke depan," kata dia.

              Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi merevisi
              kenaikan UMP 2022 DKI Jakarta dari hanya 0,85 persen atau setara Rp37.749 menjadi 5,1 persen
              atau  naik  Rp225.667  daripada  UMP  saat  ini.  Perhitungan  kenaikan  tersebut  mengacu  pada
              variabel  yang  berbeda  dengan  aturan  pengupahan  turunan  Undang-Undang  No.  11/2020
              tentang Cipta Kerja.

              Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengkaji ulang formula UMP 2022 menggunakan variabel
              inflasi sebesar 1,6 persen dan variabel pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51 persen. Dari
              kedua variabel itu, diperoleh 5,11 persen sebagai angka kenaikan UMP tahun 2022.

              Sementara itu, mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 36/2021 tentang Pengupahan terdapat
              10 data yang dipakai dalam formulasi penyesuaian upah minimum, baik pada tingkat provinsi
              maupun kabupaten/kota. Dalam regulasi pengupahan terdahulu, PP No. 78/2015, penyesuaian
              upah minimum hanya menggunakan dua data berupa tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

              Anies  mengatakan  Bank  Indonesia  telah  mengeluarkan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi
              Indonesia mencapai 4,7 persen pada 2022 dengan inflasi yang terkendali di kisaran 3 persen.
              Institute For Development of Economics and Finance (Indef) juga memperkirakan pertumbuhan
              ekonomi Indonesia 2022 sebesar 4,3 perseb.

              "Dengan  kenaikan  Rp225.000  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari.  Yang  lebih  penting  adalah
              melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
              turun," kata Anies melalui siaran pers, Sabtu (18/12/2021).




                                                           460
   456   457   458   459   460   461   462   463   464   465   466