Page 457 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 457

Kemudian, Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan tingkat
              pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3%.
              "Keputusan ini, selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi tersebut,
              juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan
              terkait," ucap Anies.

              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  DKI  Jakarta,  rata-rata  inflasi  Ibu  Kota  selama
              Januari-November 2021 adalah 1,08%.

              Sementara itu, rata-rata inflasi nasional selama Januari–November 2021 sebesar 1,30%.

              Sebelum merevisi besaran UMP 2022, pada 22 November 2021, Anies melayangkan surat nomor
              533/-085.15 tentang Usulan Peninjauan Kembali Formula Penetapan UMP 2022 kepada Menteri
              Ketenagakerjaan.
              Melalui  surat  itu,  Anies  menyampaikan  bahwa  kenaikan  UMP  2022  di  DKI  Jakarta  yang
              sebelumnya  hanya  Rp  37.749  atau  0,85%  masih  jauh  dari  layak  dan  tidak  memenuhi  asas
              keadilan.

              "Kenaikan yang hanya sebesar Rp 38.000 ini dirasa amat jauh dari layak dan tidak memenuhi
              asas keadilan," kata Anies dalam surat yang ditujukan ke Kemenaker.

              Pemprov DKI Jakarta kemudian mengkaji ulang formula UMP tahun 2022 dengan menggunakan
              variabel inflasi (1,6%) dan variabel pertumbuhan ekonomi nasional (3,51%).

              Dari kedua variabel itu, keluar angka 5,11% yang dinyatakan sebagai angka kenaikan UMP tahun
              2022.  Gelombang  demo  buruh  di  Jakarta  Sebelum  direvisi,  UMP  DKI  Jakarta  tahun  2022
              ditetapkan hanya naik 0,85% atau sebesar Rp 37.749 menjadi Rp 4.453.935 pada 20 November
              2021.

              Besaran  UMP  Rp  4.453.935  ditetapkan  berdasarkan  Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2020
              tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya yang mengatur penghitungan UMP yang sudah baku,
              yakni Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Massa buruh pun menolak kenaikan UMP tersebut dan mendesak Anies mencabut keputusannya.
              Massa buruh berulang kali berdemo di Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut Anies merevisi
              besaran UMP DKI Jakarta 2022.

              Saat menemui pedemo pada 29 November 2021, Anies pun mengakui bahwa kenaikan UMP
              0,85% terlalu kecil. Anies menyatakan terpaksa meneken surat keputusan kenaikan UMP 0,85%.

              "Kami  pun berpandangan  ini  angka  yang terlalu  kecil  untuk  buruh  di  Jakarta,"  ujar  Anies  di
              hadapan massa saat itu.

              Pemprov DKI pun kemudian berjanji kepada buruh akan merevisi besaran UMP DKI Jakarta 2022.
              Akhirnya  kenaikan  UMP  Jakarta  pun  direvisi  menjadi  naik  5,1%  atau  sebesar  Rp  225.667.
              (Kontan/Kompas.com/Tribunnews.com) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul
              Anies Naikkan UMP DKI, Kemenaker Sayangkan Keputusan Gubernur, Pengusaha Siap Gugat ke
              PTUN,








                                                           456
   452   453   454   455   456   457   458   459   460   461   462