Page 483 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 483

APINDO MINTA PELAKU USAHA TAK IKUTI ATURAN ANIES SOAL KENAIKAN UMP

              Asosiasi Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  mengaku  keberatan dengan kebijakan  Gubernur  DKI
              Jakarta Anies Baswedan terkait kenaikan upah minimum provinsi ( UMP ) 2022 sebesar 5,1%.

              Ketua  Umum  Apindo  Hariyadi  Sukamdani  mengimbau  kepada  seluruh  perusahaan  di  Jakarta
              untuk tidak menerapkan aturan revisi tersebut.

              Sebagai informasi, Anies Baswedan menjelaskan alasannya merevisi kenaikan UMP Jakarta untuk
              tahun 2022.
              Anies memutuskan untuk merevisi kenaikan UMP Jakarta tahun depan sebesar 5,1% menjadi Rp
              4.641.854. Angka ini meningkat dari jumlah yang ditetapkan dalam Kepgub Nomor 1395 tahun
              2021 yakni Rp 4.453.935.

              "Kami meminta perusahaan untuk tidak menerapkan aturan ini, karena melanggar PP Nomor 36
              Tahun 2021," kata Hariyadi dalam konferensi pers, Senin (20/12).

              Hariyadi mengatakan Pemprov DKI Jakarta secara sepihak melakukan revisi UMP DKI Jakarta
              2022  tanpa  memperhatikan  pendapat  dunia  usaha,  khususunya  Apindo  DKI  Jakarta  yang
              menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai unsur dunia usaha.

              Selain itu, para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin Indonesia)
              juga  sepakat  menentang  aturan  UMP  DKI  Jakarta.  Ia  menyebut,  Apindo  bersama  Kadin
              Indonesia punya sikap yang sama terhadap kondisi ini.

              Para  pengusaha  juga  meminta  kepada  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  untuk
              memberikan sanksi kepada kepala daerah yang telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan,
              terutama  pengupahan.  Hal  tersebut  dinilai  berpotensi  menimbulkan  iklim  usaha  yang  tidak
              kondusif.

              Kemudian, pihaknya juga meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk memberikan pembinaan
              atau sanksi kepada kepala daerah, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta yang tidak memahami
              peraturan perundangan, sehingga mengakibatkan melemahnya sistem pemerintahan.

              Apindo juga berencana menggugat aturan tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN),
              jika Gubernur DKI benar-benar mengimplementasikan regulasi perubahan tersebut.
              "Kami tinggal menunggu Peraturan Gubernur (Pergub) saja. Kalau sudah ada, kita langsung
              gugat," ujarnya.

              Wakil Ketua Umum Kadin bidang ketenagakerjaan Adi Mahfudz Wuhadji mengatakan, keputusan
              yang berubah-ubah tersebut akan berdampak pada proyeksi dunia usaha di 2022.

              Selain  itu,  para  investor  juga  dikhawatirkan  akan  ragu  dengan  aturan  yang  kembali  terus
              berubah. Menurutnya, investor akan berpegang teguh pada kepastian hukum.

              "Jadi sungguh lucu kalau Pak Gubernur berubah-ubah dalam menetapkan upah minimum. Itupun
              sudah lewat dari batas akhir penetapan upah minimum yaitu tanggal 21 November lalu," ujar
              Adi.
              Sebagai  catatan,  Pemerintah  telah  menetapkan  rata-rata  kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi
              (UMP) nasional pada 2022 sebesar 1,09%.

              Kenaikan UMP tahun 2022 dihitung berdasarkan formula baru yang diatur dalam Rancangan
              Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan.

                                                           482
   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488