Page 543 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 543

termasuk  penyandang disabilitas.  Sebab  saat ini,  penyandang disabilitas  yang  menggunakan
              internet  memiliki  prevalensi  bekerja  lebih  tinggi  daripada  yang  tidak  menggunakan  internet
              (masing-masing 49,4% dan 19,4%).

              Namun  Ida  memandang,  masalah  penggunaan  internet  tidak  hanya  masalah  permintaan
              (misalnya, pengguna), tetapi juga masalah pasokan (misalnya, ketersediaan provider).

              "Oleh sebab itu, berbagai program pelatihan kepada para penyandang disabilitas tentang cara
              menggunakan  komputer  dan  internet  untuk  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan
              mereka merupakan suatu kebutuhan, akan tetapi permasalahan akan tetap muncul jika tidak
              ada penyedia internet di daerah tersebut, " kata Ida Fauziyah saat membuka Acara Opening
              Ceremony Program Thisable Summit 2021 secara virtual di Jakarta, Senin, (20/12/2021).

              Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia, 2011, setidaknya terdapat
              satu  miliar  penduduk di  dunia  yang  hidup dengan  satu  atau  beberapa bentuk  disabilitas.  Di
              Indonesia  sendiri,  pada  tahun  2020  terdapat  17,9  juta  orang  dengan  disabilitas.  Rinciannya
              mereka yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 8,13 juta orang. Sementara itu, mereka yang
              berjenis kelamin perempuan berjumlah sebanyak 9,82 juta orang.

              Di sisi lain, data menunjukkan sebagian besar penyandang disabilitas bekerja berstatus sebagai
              pekerja  informal.  Sekitar  tiga  perempat  pekerja  penyandang  disabilitas  memiliki  pekerjaan
              informal dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah ini tentu lebih tinggi dari pekerja umum yang
              persentasenya sebesar 55,7 persen bekerja di sektor informal pada tahun 2019.

              Masih  berdasarkan  data,  penyandang  disabilitas  yang  tinggal  di  pedesaan  justru  memiliki
              peluang lebih besar untuk bekerja dibandingkan yang ada di perkotaan. Hal ini disebabkan oleh
              daerah pedesaan memiliki ketersediaan lapangan kerja di sektor tradisional dengan keterampilan
              rendah.

              "Banyak  penyandang  disabilitas  yang  bekerja  di  sektor  pertanian  sebagai  pekerja  pertanian
              terampil.  Di  daerah  perkotaan,  yang  pekerjaannya  membutuhkan  keterampilan  yang  lebih
              kompleks,  penyandang  disabilitas  memiliki  lebih  sedikit  kesempatan  untuk  dipekerjakan,"
              katanya.

              Pemerintah melalui Kemnaker, lanjut Ida, telah melakukan beberapa upaya untuk menciptakan
              pasar kerja yang adaptif bagi penyandang disabilitas. Di antaranya yakni memperkuat akses
              informasi pasar kerja untuk penyandang disabilitas melalui Layanan Informasi Ketenagakerjaan
              Disabilitas dalam Karier Hub pada Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER); memperkuat
              jejaring  informasi  pasar  kerja  melalui  integrasi  informasi  portal  website  penyedia  lowongan
              penyandang disabilitas, online dengan Disnaker kabupaten/Kota, atau melalui layanan langsung.

              "Kemnaker juga melakukan pemberdayaan tenaga kerja penyandang disabilitas melalui program
              kewirausahaan sebagai bagian dari program perluasan kesempatan kerja," ujar Ida Fauziyah.















                                                           542
   538   539   540   541   542   543   544   545   546   547   548