Page 547 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 547
Ringkasan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menaikkan nilai upah minimum provinsi (UMP) 2022
sebesar 5,1% atau Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854. Sedangkan UMP 2021 DKI Jakarta berada
di angka Rp4.416.186. Kebijakan menaikkan UMP sebesar 5,1% merupakan revisi dari keputusan
sebelumnya, dimana pada pertengahan bulan November lalu Anies sudah menaikkan UMP sekitar
0,85% atau sebesar Rp 38 ribuan.
URUSAN MAKIN RUNYAM, ANIES UBAH UMP 2022 DKI JADI RP 4,6 JUTA
Jakarta, - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menaikkan nilai upah minimum provinsi
(UMP) 2022 sebesar 5,1% atau Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854. Sedangkan UMP 2021 DKI
Jakarta erada di angka Rp4.416.186.
Kebijakan menaikkan UMP sebesar 5,1% merupakan revisi dari keputusan sebelumnya, dimana
pada pertengahan bulan November lalu Anies sudah menaikkan UMP sekitar 0,85% atau sebesar
Rp 38 ribuan.
Alhasil, pada rencana awal, UMP DKI 2022 hanya bernilai Rp 4.453.724. Keputusan ini tertuang
dalam Keputusan Gubernur Nomor 1395 Tahun 2021 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun
2022.
Saat itu Anies sudah memberi sinyal bakal menaikkan UMP lebih tinggi lagi karena dinilai terlalu
kecil. Pasalnya, Ia menilai penetapan upah minimum dengan menggunakan formula yang diatur
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan tidak sesuai
dengan prinsip keadilan.
Kenaikan upah 0,85% jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Jakarta yang mencapai 1,14 persen.
Selain itu, ia menilai ketidakadilan akibat penerapan formula UMP dalam beleid tersebut juga
bisa merugikan pekerja di sektor industri yang justru mengalami pertumbuhan di tengah
pandemi.
Sektor yang dimaksud di antaranya sektor transportasi dan pergudangan, informasi dan
komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Setelah mengalami perdebatan panjang dan didemo berkali-kali oleh kalangan buruh, Pemprov
DKI Jakarta resmi merevisi nilai UMP tahun depan. Keputusan tersebut selain
mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi pertumbuhan ekonomi, juga
didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan terkait
semangat kehati-hatian di tengah mulai bergeraknya laju ekonomi di wilayah Jakarta.
"Dengan kenaikan Rp 225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat
menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari. Yang lebih penting adalah
melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
turun," kata Anies dalam siaran persnya, dikutip Senin (18/12/2021).
Dia menegaskan, keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas keadilan bagi pihak
pekerja, perusahaan dan pemprov DKI Jakarta. Namun demikian, angka kenaikan ini memang
lebih rendah dari rata-rata kenaikan UMP DKI dalam enam tahun terakhir yang sebesar 8,6%
per tahun.
"Kami menilai kenaikan 5,1% ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
pengusaha. Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud
546