Page 320 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 320
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Untuk itu,
pemerintah bersama pelaku industri pariwisata terus mencari solusi agar sektor ini dapat pulih
kembali di masa adaptasi kebiasaan baru.
"Peranan manager HRD di perhotelan sangat strategis dalam mengelola tenaga kerja, sejak
praemployment, during employment sampai kepada postemployment ," ucap Ida Fauziyah
dalam pernyataan resmi yang diterima pada Selasa (21/8).
Di sisi lain, Indonesia saat ini menghadapi tantangan dari perkembangan teknologi digitalisasi.
Teknologi digitalisasi juga memberikan dampak yang sangat signifikan, khususnya terhadap
keberadaan tenaga kerja, yakni terjadi transformasi ketenagakerjaan. Akibatnya dapat terjadi
seperti rotasi tenaga kerja, pengurangan jumlah jam kerja tenaga kerja, sampai kepada
pengurangan tenaga kerja atau PHK.
"Peranan tersebut dimanifestasikan agar dinamika ketenagakerjaan menjadi kondusif atau
meminimalisasi gejolak ketenagakerjaan yang tidak diinginkan," ucap Ida.
Menurutnya, pengelolaan tenaga kerja di industri perhotelan dapat disinergikan dengan
program-program di Kementerian Ketenagakerjaan, seperti untuk mengantisipasi transformasi
ketenagakerjaan antara lain diperlukan pelatihan vokasi baik melalui skema skilling, re-skilling,
up-skilling , pemagangan, peningkatan produktivitas, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
soft skill. Kementerian Ketenagakerjaan memiliki sejumlah program seperti pelatihan dan
sertifikasi, penempatan dan perluasan kesempatan kerja, keselamatan dan Kesehatan kerja serta
hubungan industrial dan jaminan sosial.
"Program-program tersebut dapat disinergikan dan dikolaborasikan dengan bidang perhotelan
dan restoran," kata Ida.
Ida mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berdampak luas pada industri pariwisata di seluruh
dunia karena anjloknya permintaan dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menurutnya, basis penurunan permintaan tersebut disebabkan oleh pemberlakuan berbagai
pembatasan perjalanan oleh banyak negara yang berusaha membendung penyebaran dan
penularan virus. Indonesia sebagai salah satu negara yang juga memiliki banyak destinasi wisata
tidak luput dari imbas ini.
"Pemerintah menyadari bahwa sektor pariwisata merupakan sektor paling terdampak akibat
wabah Covid-19," tutur Ida.
Kemnaker telah berkoordinasi dengan 12 Disnaker Provinsi agar mengidentifikasi dampak
pandemik Covid-19 terhadap dunia ketenagakerjaan. Mengenai hal itu, ia meminta SP/SB untuk
membantu mengidentifikasi para pekerja yang membutuhkan program Kemnaker. Data dan
informasi dibutuhkan agar dalam waktu dekat dapat segera dicarikan solusi melalui program
kerja pemerintah.
"Dibutuhkan adalah kerja sama yang mengedepankan dialog sosial untuk mencari solusi terbaik
dan menghindari PHK," kata Ida.
Pemerintah menganggarkan Rp 695,2 triliun untuk biaya penanangan Covid 19. Dana tersebut
terbagi untuk beberapa sektor. Pertama untuk sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun Kedua
untuk perlindungan sosial sebesar Rp 203,9 triliun. Ketiga yaitu insentif usaha sebesar Rp 120,61
triliun. Keempat yaitu pembiayaan korporasi sebesar 53,57 triliun. Kelima yaitu untuk sektoral
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sebesar Rp 106,11 triliun. Keenam yaitu untuk
penanganan Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebesar Rp 123,46 triliun.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).
319