Page 348 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 348

sekarang ini cukup dari unit di Kementerian KKP saja," kata Presiden.

              Ketiga,  Undang-Undang  Cipta  Kerja  juga  akan  mendukung  upaya  pencegahan  dan
              pemberantasan  korupsi.  Ini  jelas  karena  dengan  menyederhanakan,  memotong,  dan
              mengintegrasikan ke dalam sistem perizinan secara elektronik, maka pungutan liar (pungli) dapat
              dihilangkan.

              "Namun,  saya  melihat  adanya  unjuk  rasa  penolakan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  yang  pada
              dasarnya dilatarbelakangi oleh disinformasi mengenai substansi dari Un-dang-Undang ini dan
              hoaks di media sosial," katanya.

              Bahkan, lanjutnya, yang juga sering diberitakan tidak benar adalah mengenai dihapusnya Amdal
              (analisis mengenai dampak lingkungan). "Itu juga tidak benar. Amdal tetap ada," tegasnya.

              Menurut  Presiden  Jokowi,  industri  besar  tetap  harus  melakukan  studi  amdal  yang  ketat.
              Sedangkan UMKM lebih ditekankan pada pendampingan dan pengawasan.

              Presiden  juga  menyinggung  tentang  berita  bahwa  UU  Ciptaker  mendorong  komersialisasi
              pendidikan. "Ini juga tidak benar, karena yang diatur hanyalah pendidikan formal di Kawasan
              Ekonomi Khusus (KEK)," katanya.

              Mantan Wali Kota Solo ini menekankan, perizinan pendidikan sama sekali tidak diatur di dalam
              UU Ciptaker. Apalagi perizinan

              untuk pendidikan di pondok pesantren, itu tidak diatur sama sekali dalam Undang-Undang Cipta
              Kerja dan aturannya yang selama ini ada tetap berlaku.

              Kemudian, lanjut Jokowi, ramai diberitakan mengenai keberadaan bank tanah. Presiden Jokowi
              menjelaskan bank tanah diperlukan untuk menjamin kepentingan umum, kepentingan sosial,
              kepentingan pembangunan nasional, pemerataan ekonomi, dan konsolidasi lahan, serta reforma
              agraria.

              "Ini sangat penting untuk menjamin akses masyarakat terhadap kepemilikan tanah, kepemilikan
              lahan, dan kita selama ini tidak memiliki bank tanah," katanya.

              Hal  lain  yang  ditegaskan  Presiden  adalah,  UU  Ciptaker  tidak  melakukan  resentralisasi
              kewenangan dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat. 'Tidak ada, perizinan berusaha dan
              pengawasannya  tetap  dilakukan  oleh  pemerintah  daerah  sesuai  NSPK  (Norma,  Standar,
              Prosedur,  dan  Kriteria)  yang  ditetapkan  pemerintah  pusat.  Ini  agar  dapat  tercipta  standar
              pelayanan yang baik di seluruh daerah. Dan penetapan NSPK ini dapat nanti akan diatur dalam
              PP atau peraturan pemerintah," jelas dia.

              Selain itu, kewenangan perizinan untuk nonperizinan berusaha tetap ada di pemda sehingga
              tidak  ada  perubahan.  Bahkan  dilakukan  penyederhanaan,  standarisasi  jenis,  dan  prosedur
              berusaha di daerah dan perizinan berusaha di daerah diberikan batas waktu.

              "Ini yang penting disini. Jadi, ada Service level of agreement, permohonan perizinan dianggap
              disetujui bila batas waktu telah terlewati," tegasnya.

              Presiden  Jokowi  juga  menegaskan  bahwa  UU  Ciptaker  memerlukan  banyak  sekali  peraturan
              pemerintah atau PP dan Peraturan Presiden (Perpres). Jadi, setelah UU Ciptaker disahkan akan
              dibuat PP dan Perpres, yang harus diselesaikan paling lambat tiga bulan setelah diundangkan.

              Di lain sisi, pemerintah membuka dan mengundang masukan-masukan dari masyarakat. Dan
              masih terbuka juga usulan-usulan dan masukan dari daerah-daerah.



                                                           347
   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353