Page 347 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 347

contoh, cuti haid, cuti melahirkan dan keguguran, atau istirahat menyusui bagi perempuan tetap
              diberikan, yang diatur dalam UU No 13/2003 pasal 81-83.
              Selain  itu,  lanjutnya,  pemerintah  memastikan  bahwa  perusahaan  tidak  secara  serta-merta
              melakukan  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  secara  sepihak  serta  memastikan  akan
              memberikan jaminan sosial dan kesejahteraan lainnya.

              "Ini juga tidak benar, yang benar perusahaan tidak bisa mem-PHK secara sepihak. Kemudian
              juga  pertanyaan  mengenai  benarkah  jaminan  sosial  dan  kesejahteraan  lainnya  hilang?  Yang
              benar, jaminan sosial tetap ada," katanya.

              Presiden Jokowi mengaskan, berdasarkan UU Ciptaker, terdapat 11 klaster yang secara umum
              bertujuan untuk melakukan reformasi struktural dan mempercepat transformasi ekonomi.

              Adapun klaster-klaster itu adalah terkait urusan penyederhanaan perizinan, urusan persyaratan
              investasi,  urusan  ketenagakerjaan,  urusan  pengadaan  lahan,  urusan  kemudahan  berusaha,
              urusan dukungan riset dan inovasi, urusan administrasi pemerintahan, urusan pengenaan sanksi,
              urusan  kemudahan  pemberdayaan  dan  perlindungan  UMKM,  urusan  investasi  dan  proyek
              pemerintah, serta urusan kawasan ekonomi.

              Tiga Alasan Mendasar

              Presiden  menjelaskan,  Indonesia  membutuhkan  UU  Ciptaker  berdasarkan  sejumlah
              pertimbangan mendasar.
              Pertama, setiap tahun ada sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru, anak muda yang masuk ke
              pasar kerja sehingga kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat mendesak. Apalagi di tengah
              pandemi  (Covid-19),  terdapat  kurang  lebih  6,9  juta  pengangguran  dan  3,5  juta  pekerja
              terdampak pandemi Covid-19.
              Dan, sebanyak 87% dari total penduduk pekerja memiliki tingkat pendidikan setingkat Sekolah
              Menengah Atas (SMA) ke bawah, di mana 39% berpendidikan Sekolah Dasar (SD) sehingga
              perlu mendorong penciptaan lapangan kerja baru, khususnya di sektor padat karya.

              "Jadi  Undang-Undang  Cipta  Kerja  bertujuan  untuk  menyediakan  lapangan  kerja  sebanyak-
              banyaknya bagi para pencari kerja serta para pengangguran," jelas Presiden.

              Pemerintah,  lanjutnya,  berkeyakinan  bahwa  melalui  UU  Ciptaker  ini  jutaan  pekerja  dapat
              memperbaiki kehidupannya dan juga penghidupan bagi keluarga mereka.

              Kedua, keberadaan UU Ciptaker akan memudahkan masyarakat, khususnya usaha mikro kecil
              (UMK) untuk membuka usaha baru. Regulasi yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit
              dipangkas. Perizinan usaha untuk UMK tidak diperlukan lagi, hanya pendaftaran saja.

              "Sangat  simpel.  Pembentukan  PT  atau  perseroan  terbatas  juga  dipermudah,  tidak  ada  lagi
              pembatasan modal minimum," katanya.
              Dia  menyebutkan,  pembentukan  koperasi  juga  dipermudah,  dengan  hanya  sembilan  orang
              sudah  dapat  mendirikan  koperasi.  "Kita  harapkan  akan  semakin  banyak  koperasi-koperasi di
              Tanah Air," katanya.

              Selain itu, usaha mikro kecil yang bergerak di sektor makanan dan minuman, sertifikasi halalnya
              dibiayai  pemerintah  alias  gratis.  Izin  kapal  nelayan  penangkap  ikan  misalnya,  hanya
              mendaftarkan ke unit kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Sebelumnya, nelayan harus
              mengajukan  izin  ke  Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan,  Kementerian  Perhubungan,  dan
              instansi-instansi yang lain,


                                                           346
   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352