Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 35

Judul               Segera Selesaikan Polemik Cipta Kerja
                Nama Media          Koran Sindo
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg4
                Jurnalis            Tajuk Rancana
                Tanggal             2020-10-12 05:57:00
                Ukuran              276x74mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 66.240.000

                News Value          Rp 198.720.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Ringkasan
              Polemik setelah disahkannya UU Cipta Kerja pada Senin (5/10) lalu masih terus bergulir. Mereka
              yang  tidak  puas,  terus  menyuarakan  pendapatnya  karena  undang-undang  "borongan"  itu
              dianggap menyisakan masalah, terutama bagi para pekerja

              Pemerintah dan kalangan DPR pun sibuk memberikan penjelasan agar isi UU yang dibuat melalui
              skema omnibus law itu bisa diterima masyarakat Namun, sepertinya upaya menyosialisasikan
              undang-undang sapu jagat ini masih jauh dari kata berhasil.



              SEGERA SELESAIKAN POLEMIK CIPTA KERJA

              Polemik setelah disahkannya UU Cipta Kerja pada Senin (5/10) lalu masih terus bergulir. Mereka
              yang  tidak  puas,  terus  menyuarakan  pendapatnya  karena  undang-undang  "borongan"  itu
              dianggap menyisakan masalah, terutama bagi para pekerja

              Pemerintah dan kalangan DPR pun sibuk memberikan penjelasan agar isi UU yang dibuat melalui
              skema omnibus law itu bisa diterima masyarakat Namun, sepertinya upaya menyosialisasikan
              undang-undang sapu jagat ini masih jauh dari kata berhasil.

              Pasalnya, semakin hari kian banyak pasal-pasal yang kemudian "dibelejeti" oleh para ahli serta
              kelompok akademisi, dan lantas diketahui bahwa isinya ternyata cenderung memihak kelompok
              tertentu saja.

              Selain  menyisakan  pertanyaan  dari  mereka  yang  menolak  tersebut,  beleid  anyar  itu  juga
              dianggap  tidak  melibatkan  publik  sebelum  dilakukan  pembahasan.  Alhasil,  pola  seperti  itu
              semakin menambah prasangka buruk dari masyarakat terhadap pemerintah karena dinilai hanya
              memuluskan misi para pengusaha.

              Ekonom Faisal Basri, pengamat hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar, ekonom Aviliani adalah
              tiga di antara sekian banyak ahli yang mengkritisi pengesahan UU tersebut. Jika Aviliani dan
              Faisal Basri menyoroti urgensi UU Cipta Kerja tersebut karena dianggap tidak sesuai urgensinya,
              Zainal Arifin Mochtar menyesalkan minimnya peran publik dalam pembahasan UU tersebut.



                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40