Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 36

Faisal Basri bahkan menilai, jika UU Cipta Kerja tersebut bertujuan menarik investasi, hal itu
              tidak bisa diterima. Pasalnya, ujar dia, investasi di Indonesia selama beberapa tahun terakhirini
              tidaklah  buruk.  Dalamarti,  masihbanyak  investor  yang  melirik  Indonesia,  hanya  ftiasih  kalah
              dibanding Vietnam. Yang justru perlu diperbaiki, kata Faisal, adalah penegakan hukum terutama
              terkait korupsi, reformasi birokrasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan perizinan. Sementara
              Aviliani  menyayangkan  langkah  pemerintah  yang  justru  mengutamakan  UU  Cipta  Kerja
              ketimbang menangani pandemi Covid-19 yang penyebarannya masih tinggi di Indonesia.

              Namun, jika meminjam istilah nasi sudah menjadi bubur, nasib UU Cipta Kerja kini secara hukum
              sudah jelas. Dengan disahkannya oleh DPR, secara formal tinggal ditandatangani Presiden Joko
              Widodo (Jokowi) untuk kemudian diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
              (HAM). Waktunya sekitar 30 hari setelah diteken Presiden.

              Memang  masih  ada  upaya  hukum  yang  bisa  dilakukan  apabila  UU  Cipta  Kerja  ini  ingin
              ditangguhkan  pelaksanaannya,  yakni  melalui  peraturan  pengganti  undang-undang  (perppu)
              yang dikeluarkan Presiden. Akan tetapi, pilihan ini sepertinya tidak akan digunakan mengingat
              Jokowi sudah jauh-jauh hari menjanjikan omnibus law Cipta Kerja ini harus segera direalisasikan.
              Satu lagi, upaya konstitusional yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan judicial review UU
              Ciptaker ke Mahkamah Konstitusi guna menguji kedudukan hukumnya.

              Upaya meyakinkan masyarakat agar bisa menerima UU yang sudah dibahas DPR melalui 64 kali
              rapat  maraton  itu  juga  terus  dilakukan  oleh  pemerintah.  Terakhir,  pada  Jumat  pekan  lalu
              Presiden Jokowi sendiri yang menyampaikan keterangan terkait sejumlah pasal yang banyak
              menimbulkan pro dan kontra.

              Sehari  sebelumnya,  pada  Kamis  (8/10),  12  menteri  pembantu  presiden  juga  menggelar
              konferensi pers untuk menjelaskan pasal-pasal terkait ketenagakerjaan yang banyak memancing
              perdebatan karena dianggap merugikan para pekerja. Saat itu Menko Perekonomian Airlangga
              Hartato  dan  Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziah  menjelaskan  satu  per  satu  soal  pasal-pasal
              ketenagakerjaan, termasuk poin terkait upah, hak cuti, dan status pekerja kontrak.

              Namun,  penjelasan  demi  penjelasan  dari  pemerintah  tersebut  sepertinya  belum  cukup
              memuaskan masyarakat.

              Terbukti, di platform media sosial masih banyak warganet yang mengkritisi UU tersebut. Bahkan,
              banyak yang penasaran melihat isi naskah UU yang digadang-gadangkan merupakan reformasi
              kebijakan terbesar yang pernah ada di, Tanah Air itu.

              Tentu, kita berharap polemik UU Cipta Kerja ini segera bisa dicarikan jalan keluarnya agar tidak
              berlarut-larut. Jangan sampai polemik itu berlanjut dan justru malah menyebabkan produktivitas
              kerja di negeri ini terhambat.






















                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41