Page 5 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 5

Kasus Parti melawan keluarga Liew menyedot perhatian publik Singapura dan dijuluki "Daud
              versus  Goliath".  Pasalnya,  Liew  adalah  salah  satu  pebisnis  ternama  di  Singapura  yang  juga
              menjabat Ketua Changi Airport Group.

              Kasus ini berawal saat Parti bekerja di rumah keluarga Liew dengan upah sekitar Rp 6,5 juta per
              bulan. Dia lalu diminta juga membersihkan rumah dan kantor Karl Liew, putra Liew yang baru
              berpindah  tempat  tinggal  pada  Maret  2016.  Hal  ini  sebenarnya  melanggar  aturan
              ketenagakerjaan di negeri itu, tapi Liew tetap memaksakan kehendaknya.

              Parti menyampaikan keberatannya bekerja di dua tempat tapi Liew malah memecat Parti pada
              28 Oktober 2016. Permohonan Parti agar dirinya boleh tetap bekerja di rumah itu tak digubris.
              "Saya tahu mengapa. Anda marah karena saya menolak untuk membersihkan toilet Anda," kata
              Parti kepada Karl kala itu.

              Parti  hanya  diberi  waktu  dua  jam  untuk  mengemas  barang-barangnya  sebelum  pulang  ke
              Indonesia. Janji keluarga Liew untuk mengiriMKotak-kotak barang Parti ke Nganjuk tak pernah
              terwujud. Belakangan, keluarga Liew malah mengklaim menemukan barang-barang mereka di
              kotak-kotak tersebut.

              Liew dan putranya membuat laporan ke kepolisian soal temuan barang di kotak-kotak itu dua
              hari  setelah  Parti  pergi.  "Saya  meyakini,  jika  diduga  ada  kekeliruan,  kewajiban  kami  adalah
              melaporkannya ke polisi agar mereka bisa menyelidikinya," kata Liew, seperti dilaporkan Asia
              One.

              Pada  Maret  tahun  lalu,  Olivia  Low,  hakim  Pengadilan  Negeri  Singapura,  menyatakan  Parti
              bersalah dan menjatuhkan hukuman 26 bulan penjara. Parti melawan dan mengajukan banding.
              Chan  Seng  Onn,  hakim  Pengadilan  Tinggi  yang  menangani  kasus  ini,  menemukan  banyak
              kejanggalan, termasuk cara polisi menangani barang bukti dan proses pemeriksaan Parti yang
              tak didampingi pengacara. Barang yang dituduh dicuri itu ternyata barang-barang yang sudah
              rusak, seperti ponsel yang sudah tak berfungsi dan pemutar DVD yang tak bisa bekerja.

              Jaksa mengaku tahu alat tersebut tidak dapat memutar DVD tapi tidak mengungkapkan hal ini
              selama  persidangan.  Pengacara  Anil  Balchandani  menilai  jaksa  telah  menggunakan  teknik
              "sulapan" yang sangat merugikan terdakwa. Motif keluarga Liew menuduh Parti mencuri pun
              dipertanyakan.

              Hakim Pengadilan Tinggi Chan Seng Onn akhirnya memutuskan untuk membebaskan Parti dari
              dakwaan pencurian pada 4 September lalu. Dalam putusannya yang setebal 100 halaman, Chan
              menyebut keluarga Liew melakukan tindakan yang membuat Parti tak nyaman bekerja. Keluarga
              Liew  juga  memutus  kontrak  kerja  Parti  tanpa  memberinya  waktu  yang  cukup  untuk
              membereskan barang-barangnya, "Dengan harapan Parti tak membuat keluhan ke Kementerian
              Tenaga Kerja," kata Chan.

              "Saya sangat senang akhirnya saya bebas. Saya telah berjuang selama empat tahun," kata Parti
              dalaMKonferensi  pers  selepas  keputusan  dibacakan.  Kemenangan  perempuan  46  tahun  itu
              menjadi pukulan telak bagi Liew Mun Leong dan memicu perdebatan mengenai sistem peradilan
              negeri tersebut.

              Sepekan kemudian, Liew langsung mundur dari Changi Airport Group dan perusahaan konsultan
              infrastruktur internasional milik pemerintah Singapura, Surbana Jurong. Liew juga meletakkan
              jabatannya sebagai anggota dewan direksi Temasek Foundation. "Saya tak ingin situasi saya
              sekarang mengganggu dewan direksi, manajemen, dan staf dalam menjalankan tugas prioritas
              mereka," kata Liew, seperti dilaporkan The Strait Times.

              Asia  Times  menduga  mundurnya  Teo  Eng  Cheong  sebagai  Chief  Executive  Officer  Surbana
              Jurong juga berkaitan dengan kasus ini. Dia adalah suami dari Menteri Tenaga Kerja Josephine
                                                            4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10