Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 6

Teo. Banyak pihak mengkritik keputusan Josephine, yang hanya mengeluarkan nasihat kepada
              putra Liew dan memperingatkan istri Liew karena membuat pembantu rumah tangga tersebut
              bekerja secara ilegal di rumah putranya.

              Menteri Kehakiman K. Shanmugam menyatakan bahwa kejaksaan, kepolisian, dan Kementerian
              Tenaga  Kerja  akan  mendalami  kasus  ini.  Dia  juga  akan  memberikan  penjelasan  di  depan
              parlemen mengenai masalah-masalah hukum yang muncul dalaMKasus ini pada persidangan
              Oktober  ini.  Saat  berbicara  kepada  wartawan  di  sela-sela  kunjungan  ke  Stasiun
              PemadaMKebakaran  Tuas  View  pada  pertengahan  September  lalu,  Shanmugam  juga
              mengatakan bahwa sejumlah anggota parlemen dari Partai Aksi Rakyat (PAP) telah mengajukan
              pertanyaan tentang kasus Parti dan cara penanganannya oleh pihak berwenang.

              Komentarnya muncul setelah Partai Pekerja (WP) mengumumkan bahwa ketuanya, Sylvia Lim,
              telah mengajukan mosi untuk memperdebatkan masalah tersebut di parlemen. "Kedua belah
              pihak,  anggota  parlemen  PAP  dan  anggota  parlemen  WP,  tampaknya  sangat  tertarik,"  kata
              Shanmugam, seperti dikutip Today. "Akan lebih baik jika ini dibahas di parlemen secara terbuka,
              menjelaskan apa yang terjadi dan menjawab berbagai pertanyaan."
              Shanmugam  berjanji  akan  menanggapi  keputusan  kasus  Pati  ini  secara  serius.  "Kami  harus
              mencari  tahu  apa  yang  terjadi,  mengapa  itu  terjadi,  dan  kemudian  menanganinya.  Dan
              bertanggung  jawab.  Itu  adalah  cara  terbaik  untuk  membangun  kepercayaan  publik  kepada
              sistem," kata dia.
              Menurut  relawan  HOME,  Stephanie  Chok,  Parti  memiliki  kesiapan  yang  luar  biasa  untuk
              menghadapi tekanan. Selama menjalani kasusnya, Parti terus berkukuh dirinya tak bersalah.
              "Keyakinannya bahwa dia tak bersalah membuat dia tenang dan kuat selama bertahun-tahun
              menjalani kasusnya," ujar Chok.

              Seperti dilaporkan HOME, Parti berharap bisa segera kembali ke Indonesia. Dia ingin memulai
              bisnis  makanan  seperti  yang  diinginkannya  dulu.  Parti  juga  menyatakan  telah  memaafkan
              majikan dan keluarganya. "Saya harap mereka tak mengulangi apa yang mereka lakukan kepada
              saya terhadap pekerja lain."

              Langkah Parti belum berakhir. Dia mengajukan gugatan disipliner terhadap dua jaksa, Tan Wee
              Hao  dan  Tan  Yanying,  yang  menuntutnya  bersalah  di  pengadilan  negeri.  Kejaksaan  Agung
              Singapura menyatakan akan meninjau ulang kasus ini. Selain itu, Parti memiliki kesempatan
              menuntut  kompensasi  kepada  majikannya  atas  proses  hukum  berlarut  yang  membuatnya
              kehilangan mata pencarian. "Pembahasan untuk hal ini masih berlangsung," kata Chok.

              Bebasnya Parti menjadi kabar gembira bagi keluarganya di Dusun Keduk, Kabupaten Nganjuk,
              Jawa Timur. Adik ipar Parti, Sabikhan, mengatakan kemenangan itu adalah berkah bagi Parti
              yang dinilainya sebagai orang baik. "Kalau orang tidak mencuri, Tuhan pasti membuktikannya,"
              kata Sabikhan saat ditemui di rumahnya pada Kamis, 1 Oktober lalu.

              Kepala Dusun Keduk Saiul Nizar mengatakan kasus yang menjerat Parti menjadi pembahasan di
              seantero kampung. Warga kampung mengenal Parti sebagai perempuan yang baik dan suka
              menolong  meski  tak  lagi  tinggal  di  kampung  itu.  Saiul  memuji  perjuangan  Parti  untuk
              membuktikan dirinya tak bersalah dalaMKasus tersebut. "Jarang ada yang menang melawan
              majikan dan ini murni usahanya," kata dia.

              Selama  ini,  Parti  menjadi  salah  satu  tumpuan  ekonomi  keluarganya.  Keterbatasan  ekonomi
              membuat Parti hanya bisa mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar. Dia sudah mengadu
              nasib  di  sejumlah  kota,  seperti  Nganjuk,  Jakarta,  dan  Surabaya,  sebelum  menjadi  pekerja
              migran.  Selama  dua  dekade  terakhir,  dia  menjadi  bagian  dari  komunitas  pekerja  migran  di
              Singapura.

                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11